SUKABUMIUPDATE.com - Meski harga kacang kedelai semakin mahal, berbagai cara dilakukan oleh sejumlah pedagang tahu tempe di Kota Sukabumi untuk tetap berjualan. Salah satunya dengan mengurangi jumlah produksi serta volume dari tempe tahu yang akan dijualnya.
Dunipah (40 tahun), salah satu pedagang tahu tempe di Pasar Pelita Kota Sukabumi mengatakan, dirinya mendapatkan arahan dari paguyuban pedagang tahu dan tempe untuk tetap berjalan dan tidak melakukan demonstrasi (mogok berjualan atau produksi, red) meski harga kacang kedelai sekarang sedang naik.
"Saya tetap berjualan karena paguyuban bilang, banyak pembeli tidak menghiraukan harga tempe yang naik," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (21/2/2022).
Dunipah mengaku, menaikan harga jual tahu tempe dengan alasan menyesuaikan harga kacang kedelai (bahan baku membuat tahu tempe) yang juga naik.
"Untuk harga kacang kedelai, awalnya Rp 8 ribu, sekarang naik menjadi Rp 12 ribu per kilo nya. Saya sekarang jual tempe Rp 7 ribu per batang, sebelumnya jual Rp 6 ribu per batang. Untuk tahu yang besar, dulunya saya jual Rp 4 ribu, sekarang saya jual Rp 6 ribu per kantong," imbuhnya.
Dunipah menuturkan, produksi tahu tempe miliknya pun mengalami penurunan sejak awal tahun 2022. Selain harga kacang kedelai yang mengalami kenaikan, hal tersebut disebabkan juga oleh keberadaan minyak yang sedang langka di pasaran.
"Saya bikin sendiri tempe di rumah, dari 50 kilogram kacang kedelai, sekarang menjadi 100 batang tempe dan sisanya 30 batang tempe. Kalau dulu sehari bisa mencapai 1 kwintal, mungkin karena harganya sekarang mahal, ditambah minyak goreng juga susah, jadi orang mau beli tempe dan tahu juga jadi mikir lagi," tuturnya.
Baca Juga :
Sementara itu, salah satu pedagang tahu tempe di Pasar Gudang Kota Sukabumi bernama Kamal (55 tahun) mengatakan, untuk menjaga konsumennya tetap membeli tahu tempe ke lapaknya, ia tetap menjual dengan harga lama namun dengan volume atau ukuran tempenya dikurangi/diperkecil.
"Saya tetap jual dengan harga Rp 4 ribu per batang untuk harga tempe, tetap seperti kemarin tidak ada kenaikan harga, namun ukurannya saya perkecil. Tujuannya agar langganan saya tidak kabur, soalnya dengan adanya kenaikan harga yang lumayan besar, pembeli akan enggan membeli tempe di lapak saya," tukasnya.