SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi korban banjir di Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Sabtu (19/2/2022). Dilokasi tersebut, pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyerahkan secara simbolis bantuan Rp 2 Miliar.
Kang Emil datang tak seorang diri, dia didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Selain itu, Ketua Tim Penggerak PKK Jabar Atalia Praratya, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi, Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin dan Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Dedy Arianto.
Baca Juga :
Kang emil menyatakan, bencana banjir yang terjadi pada Kamis, 17 Februari 2022 itu menyebabkan kerusakan yang tak sedikit. Menurut dia, untuk tanggap darurat bencana diserahkan ke wali kota dengan tim yang dibantu TNI dan Polri. Dalam hal penanganan bencana, Kapolda Jabar pun mengerahkan personelnya.
Untuk pembangunan rumah yang terdampak banjir, Pemprov Jabar memberikan bantuan senilai Rp 1,5 miliar kemudian ditambah zakat dari para dermawan sebesar Rp 500 ribu.
Bantuan tersebut, kata Kang Emil dirasa cukup untuk membangun rumah yang terdampak banjir dan dia meminta Wali Kota mengaturnya. "Kemudian nanti buat rehabilitasi pembangunan rumah, sedang dihitung dulu oleh aparat terkait setempat," tuturnya.
Dalam kesempatan itu Kang Emil menghimbau warga selalu tetap waspada dan siaga satu karena musim penghujan diperkirakan terjadi sampai akhir Maret 2022.
Kang Emil pun menitipkan ke wali kota soal keamanan wilayah masing-masing sehingga peristiwa serupa tidak terjadi lagi. Sebab banjir tersebut menyebabkan banyak kerusakan terutama rumah dan banjir yang terjadi di Sukabumi juga menyebabkan korban jiwa.
“Mudah-mudahan tidak terulang lagi saya turut berduka cita. Kehadiran kami saya juga menyemangati para korban yang sedih karena harta bendanya hancur oleh banjir," tuturnya.
Kang Emil pun akan berkoordinasi dengan BMKG terkait curah hujan. Menurut dia, curah hujan pada kejadian banjir di Kota Sukabumi tidak lazim. Maka dari itu dia pun akan mengecek ke BMKG apakah hal serupa bisa terjadi lagi kedepannya, tujuannya agar ada kewaspadaan.
"Ya nanti harus diteliti juga, soalnya kalau dari laporan terakhir kejadian serupa pernah terjadi tahun 1990. Berarti ini karena cuaca ekstrem, dari jam 2 sampai jam 8 hujan besar tidak berhenti tentulah itu tidak lazim. Nanti juga akan cek ke BMKG apakah ada pola yang sama di masa depan supaya kita lebih waspada," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, mengatakan terdapat tiga ke RW-an di Kelurahan Jayaraksa yang terdampak banjir. Dia merinci sebanyak 696 KK yang terdiri dari 1670 jiwa terdampak kemudian 46 rumah yang rusak berat kemudian 38 rusak sedang dan 146 rusak ringan.
"Mudah-mudahan kedatangan pak Gubernur dan Kapolda saat ini menjadi motivasi bagi warga dan bersyukur atas dukungan. Insya Allah dengan rehabilitas itu kita akan lakukan, posko-posko terus kita aktivasi dan nanti bantuan dari pak gubernur Rp 1,5 miliar kemudian dari zakat 500 akan kita gunakan untuk recovery," kata Fahmi.