SUKABUMIUPDATE.com - Jejak cakaran dan kotoran macan tutul ditemukan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango atau TNGGP pada 4 Januari 2022. Bekas cakaran dan kotoran ini ditemukan di zona inti TNGGP atau 2,4 kilometer dari objek wisata Situ Gunung, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Ditemukannya jejak cakaran dan kotoran tersebut menjadi rangkaian aktivitas hewan bernama latin Panthera Pardus diketahui keberadaannya di TNGGP. Sebab pada 2021, kamera pengintai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merekam potret macan tutul di lokasi dekat ditemukannya jejak cakaran dan kotoran pada Januari 2022.
Kepala Resort PTN Situ Gunung Asep Suganda mengatakan ada sejumlah satwa liar yang saat ini masih hidup di kawasan TNGGP. Beberapa hewan tersebut antara lain macan tutul, kijang, landak, elang Jawa, owa Jawa, dan lainnya. Menurut Asep, habitat mereka masih terjaga karena siklus kehidupan yang masih berlangsung di kawasan itu.
"Seperti dua macan tutul yang tertangkap kamera. Di titik yang sama juga terlihat kijang dan musang, di mana keduanya adalah mangsa dari macan tutul. Jadi mereka tidak pernah turun ke zona pemanfaatan (TNGGP). Hanya di zona inti," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Jumat, 11 Februari 2022.
"Selain tertangkap kamera, ditemukan juga bekas cakaran dan kotorannya. Yang kami tahu hanya ada dua ekor macan tutul betina di kawasan zona inti TNGGP," imbuh Asep. Kata Asep, salah satu cakaran macan tutul ditemukan di pohon puspa. Ini karena kebiasaan mereka mengasah kuku di pohon tersebut.
Diketahui, ada dua kamera pengintai milik KLHK yang dipasang sejak Juni 2021 di zona inti TNGGP atau 2,4 kilometer dari objek wisata Situ Gunung.
Berdasarkan identifikasi rekaman kamera pengintai dan patroli darat, Asep memastikan hingga saat ini tidak ada gangguan keamanan satwa di zona inti TNGGP. Dipasangnya kamera itu pun selain untuk memantau satwa, juga berfungsi memonitor aktivitas perburuan. "Jadi mengecek adakah perburuan dan apakah satwa kuncinya masih ada," ucapnya.