SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan Leuwitaneuh yang menjadi penghubung desa di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, butuh perbaikan. Jembatan yang dibangun dari kayu serta bambu itu begitu penting bagi warga diantaranya sebagai akses pertanian.
Jembatan yang menghubungkan sejumlah kampung di Desa Waluran, Kecamatan Waluran dengan Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas sudah berusia belasan tahun dan selama itu sudah beberapa kali diperbaiki warga setempat.
Baca Juga :
Sejatinya ada akses lain, namun warga lebih memilih Jembatan Leuwitaneuh karena lebih dekat dengan perkampungan warga.
"Memang di sana ada jalan penghubung Desa Mekarjaya dengan Desa Waluran yakni jalan Cibinong. Namun akses masyarakat lebih dekat melalui Jembatan tersebut. Kemarin memang sudah bermusyawarah antara Pemdes Waluran dengan Pemdes Mekarjaya untuk menganggarkan pembangunan Jembatan tersebut, namun kendala yang dihadapi adanya keberlanjutan BLT DD," kata Kepala Desa Waluran, Dudi Rusdiaman kepada sukabumiupdate.com, Rabu (9/2/2022).
Maka dari itu Pemdes Waluran dengan Pemdes Mekarjaya berharap adanya peran serta Pemkab terutama Dinas Pertanian untuk bisa mengintervensi akses jalan dan jembatan tersebut."Disana ada sekitar 70 hektar sawah dan daratan yang ditanami kayu dan tanaman lainnya," tegasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pertanian Wilayah Jampangkulon, Yaya Kuswaya menuturkan kalau jalan memang bisa diintervensi melalui program Jalan Usaha Tani (JUT). Apabila sudah ada jalan tanahnya maka tinggal diusulkan saja.
Namun, Dinas Pertanian belum memiliki program untuk pembangunan jembatan. "Untuk jembatan bisa diusulkan melalui Kodim lewat program padat karya atau ke DPRD melalui Pokir. Kalau memang anggaran desa tidak ada karena BLT DD," jelasnya.
Untuk pengusulan Jalan Usaha Tani (JUT) bisa dilakukan secepatnya dan berharap tahun depan diakomodir. "Kita bisa sama-sama memperbaiki jalannya, dan jembatannya juga bisa diperbaiki," pungkasnya.