SUKABUMIUPDATE.com - Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi masih terus meningkat. Situasi ini berkelindan dengan positivity rate Kota Sukabumi yang pada Senin, 7 Februari 2022, mencapai 12,23 persen. Padahal diketahui, WHO menetapkan standar angka positivity rate adalah sebesar 5 persen.
Positivity rate adalah perbandingan jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. Apabila positivity rate suatu daerah semakin tinggi, maka kondisi pandemi di daerah itu memburuk. Kapasitas pemeriksaan Covid-19 pun perlu ditingkatkan untuk menghindari penyebaran yang lebih luas.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Wahyu Handriana mengatakan pada Senin pun ada penambahan 23 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. "Tambahan konfirmasi 23 kasus. Sedangkan positivity rate 12,23 persen," kata dia kepada sukabumiupdate.com.
Dengan penambahan tersebut, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sukabumi periode 1 Januari hingga 7 Februari 2022, ada 99 kasus. Rinciannya, 10 pasien masih isolasi di rumah sakit, 75 pasien menjalani isolasi mandiri, dan 14 lainnya telah dinyatakan sembuh. Tidak ada kasus kematian selama 2022.
Baca Juga :
Pada situasi lain, Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan menyatakan bed occupancy rate atau BOR (keterisian tempat tidur rumah sakit) di Kota Sukabumi juga terus meningkat. Hingga Senin, 7 Februari 2022, BOR di Kota Sukabumi mencapai 8,95 persen. Meski, sebagian merupakan pasien luar kota.
Kekinian, Kota Sukabumi memiliki 324 tempat tidur isolasi Covid-19 yang tersebar di enam rumah sakit: RSUD R Syamsudin SH (230), RSUD Al-Mulk (13), RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri (24), RSI Assyifa (21), RS Kartika Kasih (27), dan RS Ridogalih (9).
Dari 324 tempat tidur yang tersedia, hingga Senin ini sudah terpakai 29 tempat tidur atau 8,95 persen. Pasien paling banyak diisolasi di RSI Assyifa (12 orang), disusul RSUD R Syamsudin SH (9 orang), di RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri (7 orang), dan di RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi (1 orang).
Berdasarkan jenis kelamin 29 pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit, 12 orang adalah laki-laki dan 17 lainnya perempuan. Lalu berdasarkan domisili, 13 pasien merupakan warga Kota Sukabumi dan 16 lainnya dari luar Kota Sukabumi. Persentase BOR ini pun masih berpeluang meningkat dengan bertambahnya kasus.