SUKABUMIUPDATE.com- Warga setempat dibuat terkejut dengan adanya peristiwa penganiayaan kepada Herlan (33 tahun), warga Kampung Sukamulya RT.13/RW.12, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi yang terjadi pada Sabtu, (15/1/2022) sekira pukul 22.00 WIB.
Sejumlah warga Kampung Babakanpanjang yang tengah ronda pada malam kejadian tersebut sempat mendengar suara kencang dari arah perkebunan.
"Malam itu sekira pukul 22.00 WIB, kami berempat berada di warung dekat pos ronda Kampung Babakanpanjang. Sedang asik mengobrol, tiba-tiba terdengar suara 'prak'," kata Jueni, seorang warga yang sedang ronda tersebut menerangkan kepada wartawan sukabumipdate.com, Selasa (25/1/2022).
Baca Juga :
Awalnya, Jueni bersama warga lainnya menyangka ada kandang domba yang ambruk. Memastikan hal tersebut, ia lalu menyuruh warga lainnya untuk mengecek dan mendekati sumber suara tersebut.
"Saya menyuruh dua orang anak dan selang beberapa menit disusul sama saya. Lokasi sumber suara kondisinya gelap, kebetulan kami tidak bawa senter," jelasnya.
Setelah menyusuri sumber suara tersebut, Jueni melihat dari kejauhan ada cahaya lampu senter yang menyorot.
"Ternyata senter tersebut milik Unang alias Wa Belong, terdengar ada suara maling ketangkap," paparnya.
Tiba di lokasi, Jueni kaget melihat ada seorang yang sedang dihimpit dari atas oleh sejumlah orang. Wa Belong yang berada di tempat kejadian sempat bertanya kepada korban.
"Siapa nama dan dari mana? Terus korban mengatakan namanya Herlan, anak buah Haji Andri dari Sukamulya," ucap Wa Belong kepada korban seperti diterangkan Jueni.
Spontan Jueni langsung mendekati korban. Namun saat itu Herlan nampak terkulai lemah sambil berkata, "Kenapa Wa Juen tidak menolong saya? Padahal saya babak belur dipukul orang," ungkap Jueni.
Jueni mengaku baru mengetahui bahwa suara 'prak' yang ia dengar tadi adalah suara yang bersumber dari lokasi Herlan sedang dipukul oleh sejumlah orang tak dikenal.
Setelah mengetahui hal tersebut, Jueni langsung menelepon Andri dan memberitahukan bahwa anak buahnya Herlan telah dipukuli oleh orang-orang tak dikenal.
Lanjut Jueni, tak lama datanglah Andri, Kadus (kepala dusun, red) beserta warga lainnya menolong Herlan.
"Saya kenal dengan korban (Herlan), karena sering kanpas gula sama Haji Andri, begitupun dengan korban. Kami tidak tahu nasib Herlan seperti apa, kalau saja tidak ditemukan warga," pungkasnya.