SUKABUMIUPDATE.com - Patriot Desa dan Staf Senior Pemberdayaan Masyarakat (SSPMD) Kabupaten Sukabumi menyelenggarakan workshop. Ada berbagai tujuan dalam kegiatan ini yaitu membahas strategi dalam mencapai Key Indicator Performance (KPI) Patriot Desa Tahun 2022.
Tujuan lainnya yaitu menyusun rencana program inisiatif mandiri berdasarkan rekomendasi Indeks Desa Membangun (IDM) dan data potensi desa serta menyusun Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) Patriot Desa tiga bulan kedepan.
Workshop dilaksanakan di aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi, di Palabuhanratu, Senin (17/1/2022).
Acara workshop diikuti oleh SSPMD dan 11 Patriot Desa yang bertugas di 11 desa di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Cicurug, Cibadak dan Kecamatan Sukaraja serta dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi dan Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Dalam sambutannya Kepala DPMD Kabupaten Sukabumi, Gun Gun Gunardi menyambut baik kehadiran para Patriot Desa yang akan bertugas di Kabupaten Sukabumi hingga 31 Desember 2022 mendatang, Gun Gun berharap kehadiran para Patriot Desa akan membantu meningkatkan proses pemberdayaan masyarakat desa.
Karena itu, Gun Gun meminta Patriot Desa membantu meningkatkan kreativitas masyarakat desa, meningkatkan nilai tambah produk-produk yang diproduksi masyarakat desa serta meningkatkan semangat entrepreneur para pemuda desa.
“Bagi kami Patriot Desa seperti diaspora yang memiliki ketertarikan dan kepedulian terhadap Kabupaten Sukabumi,” kata Gun Gun.
Ditambahkan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Andriansyah DPMD Kabupaten Sukabumi sebelumnya telah penyusunan pemetaan prioritas kegiatan di desa berdasarkan Indek Ketahanan Ekonomi (IKE), Indek Ketahanan Sosial (IKS) dan Indek Ketahanan Lingkungan (IKL) IDM.
Hasilnya lanjut Andriansyah, berupa rekomendasi kegiatan-kegiatan berdasarkan kewenangan kabupaten dan desa yang akan mampu mengungkit status kemandirian dan kemajuan desa jika diintervensi.
“Untuk desa-desa tertinggal sendiri telah kami intervensi melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kabupaten. Dan alhamdulillah, saat ini tidak ada lagi desa dengan status desa tertinggal di Kabupaten Sukabumi,” ungkapnya.
Acara workshop yang dimulai pada pukul 14.00 WIB ini diikuti oleh seluruh peserta secara aktif hingga berakhir pada pukul 18.30. Seusai acara, SSPMD Patriot Desa Kabupaten Sukabumi, Koko Muhamad menyebut beberapa kesimpulan dan kesepakatan telah dicapai dari workshop ini.
Diantaranya, sambung Koko peserta telah memahami sub indikator dan perangkat validasi atas lima kapasitas yang harus diberikan dan dimiliki oleh para penggerak lokal. Peserta juga mampu mempraktekan simulasi intervensi IDM berdasarkan rencana program inisiatif mandiri.
“Untuk penyusunan rencana program inisiatif mandiri, akan dilanjutkan para Patriot Desa di lokasi tugas masing-masing. Dan minggu depan, saya akan keliling ke semua lokasi, salah satunya untuk membahas hasil penyusunan rencana program inisiatif mandiri sebelum para patriot desa mengkoordinasikannya dengan pemerintah desa,” pungkasnya.
Patriot Desa merupakan salah satu program unggulan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDesa) Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan Visi Jawa Barat juara lahir batin dengan memfokuskan peran pemuda sebagai komunikator, integrator dan akselerator yang mendukung penggerak lokal desa (local champion) agar mampu mengelola berbagai potensi yang ada di desa, dalam dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan.
Patriot Desa ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 140/Kep.891-DPM-DESA/2020 tanggal 30 Desember 2020.