Memecah Persoalan Kemacetan Sukabumi di Mata Dosen Universitas Nusa Putra

Rabu 22 Desember 2021, 19:10 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dosen  Jurusan Teknik Sipil Universitas Nusa Putra Triono menyatakan, selain pembangunan jalan tol, double track atau jalur ganda kereta api ada hal lain yang lebih penting dalam memecah persoalan kemacetan di Sukabumi yaitu pembatasan jam operasional kendaraan berat dan penggunaan transportasi massal.

“Satu hal yang akan kita alami apabila kita melakukan perjalanan dari arah bogor menuju kota Sukabumi adalah kemacetan lalu lintas,” ujar Triono dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com. 

Baca Juga :

Menurut dia, dengan jarak 60 KM yang normalnya bias dicapai dalam waktu 2,5 jam, sejatinya membutuhkan waktu 4 sampai 6 jam untuk sekali perjalanan dari Bogor menuju Sukabumi maupun sebaliknya. 

Bahkan dia pernah menghabiskan waktu hampir 8 jam untuk menempuh perjalanan antara Kota Jakarta menuju Sukabumi, hampir menyamai waktu tempuh dari Jakarta ke kota Semarang. 

Jalan Poros Sukabumi-Bogor menyandang gelar sebagai jalan termacet di provinsi jawa barat, bahkan nasional. Kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan ini tidaklah sedikit, tidak sedikit pasien dalam ambulance menghembuskan nafas terakhir dalam keadaan lalu lintas yang semrawut. 

“Semrawutnya lalu lintas diakibatkan oleh tingginya penggunaan kendaraan pribadi, juga kedisiplinan berlalu lintas yang sangat rendah,” ujarnya.

photoDosen teknik sipil Universitas Nusa Putra Triono, SPd., MT - (Istimewa)</span

Dia menyatakan, dengan resources yang ada dan UMP yang rendah jika dibandingkan dengan kawasan Jabodetabek, mengundang investor untuk berinvestasi di kawasan sukabumi dan menjadikannya kawasan industri. 

Kehadiran investor selain membawa berkah bagi masyarakat juga membawa efek negatif turunan, yaitu masalah transportasi. Bisa dilihat pada jam masuk dan keluar karyawan maka pada kawasan CIbadak, Parungkuda sampai dengan Cicurug menjadi neraka kemacetan lalu lintas. 

Kemacetan yang terjadi pada jalan poros sukabumi-bogor dapat terjadi diakibatkan banyaknya pasar tradisional/pusat perekonomian yang terletak persis di pinggir jalan, juga diperparah dengan banyak dibangunnya pabrik-pabrik atau kawasan industri di poros jalan Sukabumi-Bogor. 

Apabila kita melintas di jalan tersebut bertepatan dengan jam masuk dan jam pulang karyawan maka dipastikan waktu tempuh perjalanan akan bertambah. 

Dia menuturkan, terdapat beberapa solusi yang ditempuh untuk menanggulangi kemacetan pada jalan Poros Sukabumi-Bogor, pertama pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi. Kedua pembatasan jam operasional kendaraan berat dan ketiga pembangunan double track kereta api.

“Solusi-solusi yang dilakukan secara fakta dilapangan memang dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi,” jelasnya.

Namun layaknya fluida cair, volume lalu lintas akan selalu mengikuti kapasitas Prasarana transportasi yang disediakan. 

Pembangunan tol bogor ciawi sukabumi atau Bocimi akan mengalihkan volume lalu lintas perjalanan jarak jauh, pembatasan jam operasional kendaraan berat akan mereduksi kepadatan lalu lintas juga pembangunan double track rel kereta api akan memberikan pilihan kepada masyarakat dalam melakukan perjalanan.

“Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk, saya meyakini, walaupun solusi-solusi  diatas telah dilakukan dengan baik, kemacetan yang terjadi sepanjang jalan poros Sukabumi-Bogor tidak dapat terhindarkan bahkan mungkin menjadi lebih parah,” katanya.

Permasalahan yang terjadi di Sukabumi adalah tingginya pengguna kendaraan pribadi terutama sepeda motor terlebih bagi kaum pekerja atau karyawan. 

“Sudah saatnya dipertimbangkan solusi untuk mengatasi bencana lalu lintas yang akan terjadi di masa yang akan datang. Salah satu ciri khas kota besar dan modern yang berlaku di seluruh dunia yatu penggunaan transportasi massal,” jelasnya.

Terdapat beberapa model yang mungkin bisa diterapkan dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada dan yang akan hadir di masa yang akan datang, seperti contohnya memanfaatkan jaringan rel kereta api yang kedepan akan menjadi double Track.

Adapun beberapa model memanfaatkan fasilitas double track untuk transportasi massal adalah, pertama elektrifikasi jalur kereta api sepanjang Sukabumi kota menuju Bogor dan sebaliknya. Kedua pembuatan kantong parkir pada stasiun awal keberangkatan para pekerja.

Ketiga disediakannya shuttle bus oleh para pelaku industri untuk mengantarkan para karyawan dari stasiun tujuan terdekat menuju kawasan industri.

“Atau alternatif lain dengan menggunakan jaringan jalan yang ada, pertama pembuatan Shelter-Shelter Shuttle bus pada titik awal keberangkatan para pekerja. Kedua disediakan kantung parker di kawasan shelter shelter bus.Ketiga dibuat shelter Shuttle bus di lokasi-lokasi industri pabrik,” jelasnya.

Dengan demikian akan mengurangi bangkitan perjalanan pada jam masuk dan keluar karyawan. Dan perlu dipertimbangkan untuk menerapkan biaya parkir yang cukup tinggi di kawasan industri agar para pekerja tergugah untuk menggunakan transportasi massal.

Para pekerja akan menggunakan kendaraan pribadinya menuju Shelter bus, memarkirkan kendaraannya lalu menuju lokasi kerja menggunakan Shuttle Bus. Dengan demikian volume lalu lintas yang terjadi pada kawasan poros Sukabumi-Bogor bisa tereduksi.

“Namun demikian bukan berarti penggunaan transportasi massal akan menyelesaikan seluruh permasalahan, terdapat dampak sosial yang biasa terjadi terutama terhadap pelaku transportasi tradisional seperti supir angkot, elf dan lain-lain,” kata dia.

“Kita perlu belajar pada kota lain yang sudah menerapkan massa transportation sejenis seperti Jakarta dengan Transjakarta, Palembang dengan Transmusi, Jogjakarta dan lain-lain. Semoga bencana transportasi pada kawasan sukabumi utara bias segera teratasi,” pungkasnya.

Catatan Redaksi: Berita ini mengalami perubahan nama narasumber pada pukul 20.25 WIB

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)