SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi menanggapi persoalan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang terkendala jumlah laptop serta jaringan internet yang lemot.
Sekretaris Disdik Kabupaten Sukabumi Khusyairin mengatakan untuk perluasan jaringan internet, sudah masuk dalam program kominfo. Sedangkan pengadaan laptop untuk program ANBK, pastinya ada dan merupakan program prioritas Kementerian Pendidikan.
Baca Juga :
Lebih lanjut, Khusyairin menyatakan pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan menyelenggarakan asesmen nasional berbasis komputer untuk mengukur mutu sekolah.
“ANBK berbeda dengan UNBK. Kalau ANBK menguji mutu sekolah/lembaga, sedangkan UNBK menguji mutu siswa/individu. Pelaksanaannya melalui beberapa tahapan, tahapan pertama adalah pendataan calon sekolah peserta yang terdiri dari sekolah penyelenggara dan sekolah penggabung, tahap selanjutnya adalah penunjukan dan pelatihan proktor, kemudian simulasi dan seterusnya sampai pelaksanaan,”tuturnya.
Pada saat pendataan calon sekolah peserta, ada dua kategori yaitu bagi sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai seperti laptop, jaringan listrik dan akses internet maka dapat melaksanakan ANBK secara mandiri.
“Dan jika disekitarnya ada sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarananya maka dapat menggabung ke sekolah yang sudah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Sekolah ini disebut sekolah penggabung, jumlah sekolah penggabung maksimal 4 sekolah,” jelasnya.
Data tersebut, kata Khusyairin, dikirimkan oleh Disdik ke Kementerian Pendidikan sebagai data dan bahan kajian pusat.
“Disini akan tampak di Kabupaten sSukabumi ada berapa sekolah yang mandiri dan ada berapa yang menggabung. Selanjutnya kita tidak tahu apakah data ini juga dipakai oleh kementrian sebagai bahan penentuan sekolah penerima bantuan komputer/laptop atau tidak. Yang jelas, calon penerima dan calon lokasi sudah ditentukan oleh kementerian,” tuturnya.
Jadi dari Disdik tidak ada usulan pengadaan laptop atau komputer. Dalam hal ini Disdik hanya menyampaikan data penyelenggaraan ANBK.
Adapun komputer atau laptop yang dipakai sekarang adalah milik sekolah yang berdasarkan kesiapan sekolah atau bisa juga pinjaman. “Atau komputer/laptop sekolah induk kalau sekolah tersebut berstatus menumpang,” jelasnya.
Sebelumnya, persoalan kurangnya laptop dan jaringan internet yang lemot pada pelaksanaan ANBK ini dialami SDN 2 Bojong, Desa Balekambang, Kecamatan Kalibunder. Agar ANBK tetap berjalan pihak sekolah harus meminjam laptop ke sekolah lain.
Di SDN 2 Bojong, ANBK diikuti kelas 5 dengan jumlah pesertanya 29 orang. Untuk pelaksanaannya Senin 22 November hingga Kamis 25 November 2021.