SUKABUMIUPDATE.com - Unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan atau Muspika Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, mendirikan posko siaga bencana pada Rabu, 17 November 2021. Ini menyusul terjadinya beberapa bencana alam dan non alam selama beberapa waktu ke belakang.
Pendirian posko yang bertempat di kantor Kecamatan Sagaranten tersebut diawali apel siaga yang diikuti sejumlah pihak seperti unsur Muspika, UPTD Pekerjaan Umum, Puskesmas, RSUD, Damkar, Perhutani, dan kepala desa se-Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.
Sekretaris Kecamatan Sagaranten Ridwan Agus Mulyawan mengatakan, apel dan pendirian posko siaga bencana merupakan komitmen dalam menangani masalah kemanusiaan. Ia menyebut, penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat.
"Ini dilakukan untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi lintas sektoral dalam penanggulangan bencana," kata Ridwan.
Selama Oktober hingga November 2021, ada beberapa kejadian di Sagaranten yang menyita perhatian pemerintah dan masyarakat. Mulai bencana pergerakan tanah, longsor, hingga keracunan. Ridwan pun membeberkan rincian kejadian tersebut.
Pertama, keracunan makanan di Kampung Babakan Sirna RT 06/02 Desa Cibaregbeg dengan 73 korban. Kedua, pergerakan tanah di Kampung Cikadu Talaga Hurang RT 01/04, di mana jalan sepanjang 500 meter terputus serta beberapa rumah terancam dan rusak sedang.
Ketiga, pergerakan tanah di Kampung Kiara Koneng RT 06/01 Desa Mekarsari, di mana dua rumah rusak sedang. Keempat, tanah longsor di Kampung Pasiripis RT 09/03 Desa Sagaranten yang mengancam satu rumah warga.
Ridwan mengungkapkan, pandemi Covid-19 dan La Nina turut menjadi dua faktor yang mendasari dibentuknya posko siaga bencana tersebut. "La Nina berdampak pada curah hujan yang tinggi, menuntut kita melaksanakan kesiapsiagaan bencana," katanya.