SUKABUMIUPDATE.com - Dalam dunia ilmu kebatinan atau persilatan biasanya terdapat ritual yang rutin dijalankan sebagai bagian dari keilmuannya. Seperti tradisi sebuah komunitas warga di Pajampangan Sukabumi.
Salah satunya adalah ritual 'Ngabungbang', sebuah tradisi yang masih dilestarikan oleh warga Pajampangan, Kabupaten Sukabumi.
Ritual ini biasanya dilaksanakan dalam kurun waktu setahun sekali yakni di bulan Rabi'ul awal Mulud, tepatnya malam tanggal 14.
Ngabungbang terdiri dari dua suku kata yakni "Nga" dan "Bungbang". Arti dari kata 'Nga' berarti ngahijikan atau menyatukan. Sedangkan "Bungbang" bermakna membuang atau membersihkan.
Kegiatan ritual ngabungbang ini salah satunya rutin dijalankan oleh para murid di Padepokan Munding Wangi, Kampung Sukamaja, Desa Pasiripis Kecamatan Surade itu.
Ketua Padepokan Munding Wangi Aa Soleh mengatakan ngabungbang merupakan ritual suci guna menyucikan diri insan selama setahun lamanya.
"Ya, bila diartikan secara keseluruhan, ngabungbang adalah mandi suci dengan niat menyatukan cipta, rasa dan karsa. Hal itu dilakukan untuk membuang semua perilaku tidak baik, lahir ataupun batin," ucap Aa Soleh kepada Sukabumiupdate.com, Sabtu 30 Oktober 2021.
Dikatakannya, dalam setahun Padepokan Munding Wangi tidak kurang dari 100 orang. Malam 14 Mulud menjadi penantian bagi sebagian murid di Padepokan Munding Wangi itu.
"Kami hanya membantu saja. Para alumni Padepokan banyak yang minta meski harus ada ngabungbang," terangnya.
Pelaksanaan ngabungbang sendiri biasanya dilaksanakan setelah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar selama dua hari di padepokan.
Perayaan dimulai dari tanggal 12 Rabi'ul awal 'Mulud' hingga diakhir malam 14 dengan kegiatan ngabungbang.
Murid Padepokan beserta jemaah ngabungbang lainnya tidak cuma dari warga Surade, Kabupaten Sukabumi saja. Mereka ada yang dari Banten, Bogor, Tasikmalaya, Ciamis dan sebagian wilayah di Jawa Barat.
"Bagi mereka yang meyakini soal ngabungbang, setiap tahun selalu datang dan turut serta. Ya, ini soal keyakinan masalah ngabungbang. Tujuannya baik, mandi kan, membersihkan badan kita bukan lain-lain," tambahnya.
Kegiatan muludan tahun ini juga diwarnai pemberian santunan kepada anak yatim, serta penanaman pohon di Puncak Buluh, Jampangkulon.