SUKABUMIUPDATE.com - Polisi masih menyelidiki dugaan kasus keracunan di Kampung Babakan Sirna RT 06/02 Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. Peristiwa ini diketahui pada Senin, 25 Oktober 2021, setelah satu hari sebelumnya warga mengonsumsi menu di acara keagamaan.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Sagaranten Brigadir Polisi Kepala Lukky Lukmanul Hakim mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi. "Terutama panitia acara dan juru masak. Menunggu hasil laboratorium sampel makanan," katanya, Selasa.
Bripka Lukky menungkapkan, total ada 52 orang (data sementara kecamatan pada Senin ada 42 orang) yang diduga keracunan makanan dengan keluhan rata-rata mual, muntah, pusing, diare, dan lemas. Dari jumlah tersebut, ada yang bergejala ringan, sedang, dan berat. Bahkan ada yang tidak bergejala apa pun meski ikut menyantap menu di acara yang sama.
"Beberapa menu makanan sudah diambil sampel untuk diperiksa di laboratorium seperti nasi putih, daging ayam goreng balado, mie telur balado, sambal, bumbu, dan minyak goreng," ungkapnya. "Warga menyantapnya itu ada yang di tempat acara dan dibawa pulang. Gejalanya pun berbeda," imbuh Bripka Lukky.
Baca Juga :
Berdasarkan laporan kepolisian, kondisi terakhir pasien yang masih dirawat sudah membaik. Namun masih ada yang ditangani tim medis di Puskesmas Sagaranten sebanyak 11 orang, termasuk ibu hamil. "Tapi dia (ibu hamil) sudah dibolehkan pulang. Di Puskesmas Sagaranten masih ada empat orang. Sisanya kemarin sudah pulang," kata Bripka Lukky.
Sekretaris Kecamatan Sagaranten Ridwan Agus Mulyawan mengatakan, tujuh orang yang dirawat di Puskesmas Sagaranten sudah dinyatakan sehat. Tinggal empat pasien yang masih diinfus dengan kondisi yang mulai membaik. Tetapi, pada Selasa ini datang satu pasien.
"Sehingga total pasien dirawat hingga Selasa pukul 09.56 WIB ada lima orang," kata Ridwan. "Sampel makanan dan air minum akan dikirim hari ini ke Dinas Kesehatan untuk didiagnosis. Jadi baru diasumsikan keracunan dari makanan, belum dapat dipastikan sampai keluar hasil laboratorium," tegas dia menambahkan.