SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Sukabumi sejak Ahad malam, 24 Oktober 2021, hingga Senin pagi, 25 Oktober, mengakibatkan beberapa sungai dan selokan kecil di Pajampangan meluap dan merendam permukiman. Salah satunya Sungai Ciparanje di Desa/Kecamatan Tegalbuleud.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan atau P2BK Tegalbuleud Dedi Rukmana melaporkan, luapan Sungai Ciparanje dan sejumlah selokan kecil merendam permukiman warga pada Senin sekira pukul 03.00 WIB. "Akibat hujan deras semalam hingga saat ini, Sungai Ciparanje meluap sehingga air merendam permukiman," kata dia.
Selain permukiman, luapan air yang sempat setinggi lutut orang dewasa juga merendam lahan pertanian dan jalan di wilayah itu. Dedi pun menyebut masih mendata jumlah rumah yang terdampak, namun beberapa keluhan sudah dialami warga seperti sulitnya akses jalan, matinya aliran listrik, hingga sinyal telepon yang terganggu.
Baca Juga :
Dalam laporan sementara yang disampaikannya, ada sekira 15 rumah di Kampung Rancajawa, Desa Tegalbuleud, yang terendam. Kondisi serupa juga terjadi di beberapa titik lain di Desa Tegalbuleud dan Desa Buniasih. "Kami masih melakukan pendataan," ujar Dedi menjelaskan kondisi terkini di Kecamatan Tegalbuleud.
Dihubungi terpisah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan atau TKSK Tegalbuleud, Yudiansyah, mengatakan hingga saat ini air masih menggenangi sejumlah titik di Kecamatan Tegalbuleud seperti Kampung Cileuleuy Desa Tegalbuleud; Kampung Rancaerang dan Cibatu Desa Buniasih; serta Kampung Cikaret Desa Sumberjaya.
"Beberapa rumah tinggal belum terhitung. Saat ini yang dibutuhkan perahu karet untuk mengantisipasi hujan terus-menerus agar bisa mengevakuasi warga ," katanya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum dilaporkan adanya warga yang mengungsi. Tetapi, mereka belum bisa keluar rumah karena terhalangi air. Air laut dari perairan Tegalbuleud pun terpantau pasang.