SUKABUMIUPDATE.com - Ini cerita Ade Suryono (53 tahun) warga Kampung Rawabening RT 06/04 Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bersama Surmarni (50 tahun) sang istri, Ade tinggal di gubuk reyot yang miring dan bocor disana-sini, sehingga harus cari posisi aman berada di dalam rumah saat hujan.
Ade Suryono sehari - hari bekerja sebagai pemulung, tinggal di rumah kayu 3 kali 3 meter bersama istrinya. Rumah kini dalam kondisi miring, bilik bambu mulai rusak, kayu lapuk, dan sebagian genting sudah berganti terpal plastik dan asbes bekas.
Baca Juga :
Pasangan suami istri ini mengaku was - was saat terjadi hujan turun apalagi disertai angin kencang. "Sudah pada bocor atapnya, bilik juga pada bolong, hanya bisa ditambal saja itupun bantuan dari warga," kata Ade kepada sukabumiupdate.com, Rabu 13 Oktober 2021.
Menurut Ade, saat hujan deras mereka sering pindah - pindah posisi di dalam rumah hanya untuk tidak terkena kucuran air dari atap yang bocor. "Bukan tidak ingin memperbaiki rumah, namun tidak mampu, untuk kebutuhan sehari-hari dari jualan barang bekas atau rongsokan ini saja sudah habis."
"Penghasilan tidak menentu, kadang dapat Rp 20 ribu atau Rp. 50 ribu, terkadang tidak dapat barang bekasnya," sambung Ade.
Ade pun tidak ingin menambahkan beban dari anak-anaknya yang kini sudah berkeluarga. "Bangunan ini di tanah milik orang lain, kami numpang," bebernya.