SUKABUMIUPDATE.com - M Ayani warga Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hanya bisa mengelus dada menerima kenyataan bahwa bangunan pondok pesantren (Ponpes) miliknya hanya tinggal menyisakan puing-puing saja akibat longsor.
Bangunan Ponpes Al Hikmah seluas 8 M x 9 M yang didirikan M Ayani di Kampung Cicariang Desa Margaluyu itu telah hancur dalam sebuah peristiwa bencana longsor yang terjadi 10 tahun yang silam.
Meski kejadiannya telah lama berlalu, namun M Yani masih terasa sulit untuk melupakannya. Betapa tidak ponpes yang dikelolanya telah menjadi rumah sekaligus tempat pendidikan agama Islam bagi puluhan santrinya.
"Ponpes tersebut didirikan pada tahun 2001. Namun seketika roboh tertimpa longsor saat terjadi hujan," kata M Ayani kepada Sukabumiupdate.com, Senin 20 Septermber 2021.
Sebelum terjadi musibah longsor, Ia memiliki santriwan dan santriwati lebih dari 30 orang. Mereka seluruhnya bukan warga setempat melainkan dari luar desa, bahkan beberapa diantaranya dari luar Sukabumi, seperti Cianjur.
Para santri tersebut berasal dari kalangan anak-anak hingga dewasa, mulai dari 10 tahun sampai 38 tahun. "Karna memang tidak ada tempat untuk menginap, proses belajar mengaji dilakukan di rumah," ungkapnya.
Dalam kondisi serba keterbatasan fasilitas, M Ayani tetap berusaha menjalankan program ponpesnya. "Saya tidak terpikirkan untuk mendirikan kembali bangunan ponpes, sebab tidak memiliki biaya untuk membangunannya," lirihnya.
Namun ketulusannya dalam mengajarkan pendidikan agama telai menuai simpati dari warga. Mereka berinisiatif menggalang dana untuk membiayai proses pembangunan Ponpes Al-Hikmah.
"Alhamdulilah sudah terkumpul Rp15 juta. Dana itu berasal dari komunitas sosial Dhuafa Sukabumi," katanya seraya menjelaskan bahwa saat ini komunitas tersebut tengah membangun MCK.