SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa tingkat akhir dan lulusan (maksimal dua tahun) program studi Teknik Sipil Universitas Nusa Putra mengikuti pelatihan dan sertifikasi SKA Freshgraduate yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Ini merupakan bagian dari komitmen program studi Teknik Sipil Universitas Nusa Putra dalam meningkatkan kompetensi lulusan mahasiswanya agar siap bersaing secara global. Dengan memanfaatkan program yang diselenggarakan Kementerian PUPR, maka pelatihan dan sertifikasi secara keseluruhan dibiayai kementerian.
Artinya, pelatihan ini tidak membebani pihak kampus maupun mahasiswa. Sebab, untuk mendapatkan sertifikat kompetensi secara normal, selain harus memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun, biayanya pun relatif mahal sekitar Rp 4,5 juta. Bagi mahasiswa yang lulus pelatihan dan uji sertifikasi akan diberikan sertifikat kompetensi SKA sesuai bidang yang diminatinya.
Sertifikasi SKA Freshgraduate sendiri merupakan program tahunan yang diselenggarakan Kementerian PUPR. Sebelumnya, informasi pelatihan dan setrtifikasi tersebut disampaikan Balai Jasa Konstruksi Wliayah III (BJKWIII) Jakarta. Universitas Nusa Putra pun menindaklanjuti informasi itu dengan mengirimkan surat pengajuan.
"Karena ada potongan anggaran untuk Covid-19, jumlah pendaftar dari Universitas Nusa Putra hanya 44 orang, dari 100 yang diusulkan," kata Ketua Prodi Teknik Sipil, Paikun, Jumat, 17 September 2021. Pelatihan online dengan pembukaan Kelas Distance Learning SIBIMA ini berlangsung sejak 2 Agustus hingga 15 September 2021.
Baca Juga :
Paikun mengatakan, karena tidak semua kampus yang memiliki program studi Teknik Sipil, Arsitek, Teknik Elektro, dan Teknik Mesin, menjadi penyelenggara, Universitas Nusa Putra dimungkinkan menjadi satu-satunya di Sukabumi yang melaksanakan pelatihan ini. Universitas Nusa Putra pun menginformasikan kegiatan ini secara terbuka. Alhasil di antaranya ada mahasiswa dari IPB yang mendaftar melalui Universitas Nusa Putra.
"Menurut informasi dari BJKWIII Jakarta, terdapat 28 perguruan tinggi pengusul/penyelenggara, di antaranya Universitas Nusa Putra, ITB, Trisakti, Gunadharma, UPI, dan lain-lain. Namun, semua diselenggarakan secara online," ujarnya.
Pelatihan ini digelar satu hari dengan pemateri langsung dari pihak SIBIMA. Pelatihan kedua adalah pembekalan kompetensi tambahan oleh pemateri yang telah tersertifikasi memiliki sertifikat TOT. Di Universitas Nusa Putra, terdapat 4 dosen yang telah tersertifikasi TOT yaitu Paikun, Utamy Sukmayu Saputri, Ilman Himawan Kusumah, dan Mukhlis Ali. Pembekalan kompetensi tambahan berlangsung selama lima hari yaitu 30 Agustus hingga3 September 2021.
"Pada Kamis, 15 September 2021, peserta pembekalan kompetensi tambahan mendapatkan Berita Acara kelulusan sebagai peserta. Bagi yang lulus akan mendapatkan sertifikat pelatihan kompetensi dan bisa berlanjut mengikuti uji kompetensi untuk mendapat SKA," kata Paikun.
Pelaksanaan uji kompetensi yang dijadwalkan antara 2 Agustus hingga 15 Oktober 2021 saat ini masih menunggu informasi dari panitia BJKWIII Jakarta kapan waktu ujinya.
Paikun berpesan, dengan bekal SKA, maka lulusan Teknik Sipil Universitas Nusa Putra akan mampu bersaing di lapangan. SKA ini juga menjadi syarat bagi tenaga kerja yang menduduki suatu jabatan dalam perusahaan sesuai amanat UU Jasa Konstruksi Nomor 02 Tahun 2017, di mana tenaga kerja harus mempunyai sertifikat kompetensi, dan instansi baik perusahaan swasta maupun pemerintahan harus memperkerjakan tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi.
"Sebetulnya bagi pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan sesuai amanat UU juga harus memiliki sertifikat kompetensi. Jadi apabila UU ini betul-betul diterapkan, bagi PNS yang menduduki jabatan tetapi tidak mempunyai sertifikat kompetensi, ya siap-siap untuk turun jabatan," katanya.
SUMBER: SIARAN PERS