SUKABUMIUPDATE.com - Keluarga anak buah kapal atau ABK KM Hentri yang terbakar di Perairan Maluku Utara bingung mencari informasi dan kabar. Belasan warga Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dilaporkan bekerja di kapal yang terbakar pada 3 September 2021 silam, dan dilaporkan baru tiga yang ditemukan selamat.
Data laporan awal yang dikirimkan ke pemerintah daerah menyebut ada 19 warga Kabupaten Sukabumi yang bekerja di kapal naas tersebut. Namun dari manifest manual tulis tangan yang diterima aparat kewilayahan, hanya 18 yang tercantum berasal dari SMI atau Sukabumi.
Terkini Camat Cibadak Lesto Rosadi kepada awak media, Kamis (9/9/2021) menyebut ABK yang berasal dari Sukabumi hanya 17 orang, termasuk dari wilayahnya. "Manifest manual dari Maluku terbaru hari ini yang kami dapatkan dari basarnas yang berasal dari Sukabumi itu 17 orang, Jakarta 10 orang, Cianjur 1, Ambon 1, Palembang 1 dan Jawa Timur 1 orang," tegasnya.
Baca Juga :
Menurut Lesto, pemda masih terus berkoordinasi dengan pihak perusahaan pemilik kapal dan, BASARNAS dan syahbandar di Jakarta. "Kita berhadap ada kejelasan soal korban, identitas dan asalnya. Hingga hari ini kita berpatokan korban selamat itu baru 5 orang, tiga diantaranya berasal dari Sukabumi. Sisanya masih dicari oleh BASARNAS wilayah maluku," tegasnya.
Bersama foorkompimda Cibadak, Lesto menemukin sejumlah keluarga yang sudah memastikan, suami anak dan ayah mereka bekerja di kapal yang terbakar itu. "Kita berharap semua ditemukan selamat," beber Lesto.
Lusi Aningsih, istri dari Arifin salah satu ABK KM Hentri mengaku hingga saat ini belum mendapatkan kabar suaminya. "Kita berdoa suami saya dan yang lainnya selamat. Kalaupun harus yang terburuk kami keluarga berdoa jasad suaminya ditemukan dan dipulangkan ke Sukabumi," ucapnya kepada awak media, Kamis.
Sambil menggendong anak bungsunya, warga Kampung Leuwigoong Kelurahan Cibadak ini berharap pemerintah mempercepat upaya pencarian dan penyelamatan para korban. "Kasian suami saya dan lainnya, saya berharap secepatnya ditemukan dan dipulangkan ke Cibadak Sukabumi," ungkap Yuli yang punya empat anak dan menegaskan bahwa ini adalah pengalaman pertama suaminya.
Karyana warga Kelurahan Cibadak lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Ia berhadap Damar cucunya segera ditemukan selamat dan pulang ke Sukabumi.
"Damar itu sudah ikut saya sejak kecil. Ia ingin kerja dan ikut kapal ikan itu. Saya berharap lebih mudah dapat informasi tentang kejadian tersebut dan kondisi korban. Semoga cucu saya seluruh ABK ditemukan selamat," bebernya.
Masih ada sejumlah warga Cibadak Sukabumi lainnya yang hingga saat ini bingun mencari kabar kondisi ABK KM KM Hentri. Isep Supriadi warga Cibadak lainnya, juga berupaya mencari kabar kondisi terkini Yusuf anak pertamanya yang ikut berlayar di kapal tersebut.
Baca Juga :
Mereka berharap ada sumber informasi jelas dari pemerintah untuk diakses oleh keluarga para ABK. Ada 32 orang termasuk kapten kapal yang berada di KM Hentri saat terbakar di Perairan Maluku Utara pada 3 September 2021 subuh.
Jumlah warga Sukabumi yang berada di kapal tersebut masih belum fiks, ada yang menyebut 19 orang, kabar lainnya mencatat 18 orang, Camat Cibadak menyebut hanya 17 orang warga Sukabumi.
Namun dipastikan 5 abk berhasil diselamatkan oleh kapal yang kebetulan melintas saat KM Hentri terbakar. Dari lima orang yang saat ini berada di wilayah Maluku tersebut, tiga diantaranya adalah warga Sukabumi yaitu, Ardian Rahmat, Angga Framudya dan Asep Suryana.
Kapal ini berlayar untuk menangkap ikan dan cumi dari Muara Angke Jakarta dengan tujuan perairan Merauke, pada 18 Agustus 2021.