SUKABUMIUPATE.com - Gerakan Semut Ibrahim dalam melakukan kepedulian terhadap janda yang sudah jompo dan tidak memiliki rumah layak huni ini diinisiasi oleh seorang guru di SMAN 1 Ciracap Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi, bernama Beni Bunyamin.
Digagas pada tahun 2016 lalu, Semut Ibrahim telah bergerak membantu janda yang telah jompo dan tidak memiliki rumah layak huni hingga saat ini telah mencapai 46 rumah.
“Gerakan ini dibawah naungan Kompassmanic, walau anggaran tidak dari sekolah. tujuan untamanya adalah membangkitkan kembali semangat gotong royong masyarakat yang hampir langka. Tujuan untuk para siswa sebagai pendidikan karakter adalah yang saya sebut 4 BM, Belajar Melihat, Belajar Mendengar, Belajar Merasa, dan Belajar Melakukan,” kata Beni Bunyamin kepada sukabumiupdate.com (02/09/21).
Setelah 6 tahun berjalan, gerakan yang dilakukan oleh siswa-siswi SMAN 1 Ciracap yang tergabung dalam Semut Ibrahim ini telah memberi penghidupan pada 46 janda yang telah jompo dan tidak memiliki rumah layak huni.
Bermula dari rasa empathy melihat keberadaan jompo yang terabaikan disepanjang perjalanan kegiatan, Beni Bunyamin akhirnya menggagas dan mengajak para siswa dan siswi yang tergabung dalam kelompok pecinta alam untuk bergerak melakukan perubahan yang bermanfaat.
“Kami ini kelompok pecinta alam sekolah SMANIC sering melakukan perjalanan, dari situ kami melihat banyak sekali jompo atau orang yang sudah renta malah tidak memiliki tempat atau rumah yang layak huni. Sehingga muncul dalam benak saya, bagaimana caranya agar mereka bisa terbantu,” tuturnya.
Menurut Beni Bunyamin, gerakan yang dibantu siswa-siswi SMAN 1 Ciracap ini bisa terlaksana dan berjalan karena kegigihan anak-anak untuk mau membantu pihak-pihak yang membutuhkan dan adanya semangat membara yang dinyalakan.
Siswa kelas XII sebagai ketua adat Kompassmanic sekaligus penanggung jawab lapangan yang ikut dalam kegiatan Semut Ibrahim adalah Rian Juliawan. Rian mengaku senang dan bangga bisa turut berpartisipasi dalam kelompok Semut Ibrahim, dimana dia bisa membantu membangun rumah layak huni bagi para jompo.
"Alhamdulillah, saya seneng dan bangga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Utamanya saya bisa bantu orang, karena kalau kata pembina juga saya harus belajar 4 BM," ungkap Rian.
Kegiatan membantu sesama ini tidak hanya diikuti oleh siswa saja, melainkan juga melibatkan siswi. Seperti halnya Silvi, siswi kelas XI ini ikut tergabung dalam kelompok Semut Ibrahim dan turut membantu kegiatan bedah rumah.
"Untuk membantu orang yang membutuhkan kan tidak melihat kita sebagai perempuan atau laki-laki, atau usia kita berapa. Tetapi, sudah mampu belum kita turut membantu mereka yang patut dibantu. Itulah apa yang diajarkan pembimbing pada kami," kata Silvi.