Bantu Yuk! Anak Buruh Batu Kapur Idap Anensefali, Bayi Empat Hari di Sukabumi

Jumat 27 Agustus 2021, 02:00 WIB
Neng Syifa, anak buruh batur kapur di Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, yang mengalami anensefali.

Neng Syifa, anak buruh batur kapur di Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, yang mengalami anensefali.

SUKABUMIUPDATE.com - Neng Syifa, bayi perempuan asal Sukabumi yang baru lahir pada 24 Agustus 2021 ini sekarang harus hidup dengan kondisi tak biasa. Ia mengalami anensefali atau terlahir tanpa beberapa bagian otak dan tulang tengkorak. Dalam kondisinya, Neng Syifa, mohon maaf, tidak memiliki tempurung kepala.

Anak pasangan Mudrikah (25 tahun) dan Mitasari (27 tahun) tersebut lahir lewat operasi sesar di Rumah Sakit Kartika Kasih Sukabumi pada Selasa, 24 Agustus, atau baru sekira empat hari. Keluarga ini tinggal di Kampung Gununggedogan RT 20/04 Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.

Siti (37 tahun), salah satu pihak keluarga, menuturkan Neng Syifa lahir dengan berat badan 3,20 kilogram dan panjang 46 sentimeter. "Terlahir tanpa tempurung kepala, mulai alis mata hingga ke bagian belakang kepala," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Jumat, 27 Agustus 2021. Siti menyebut, ada yang timbul di atas kepala yang menurut dokter adalah jaringan otak.

photoKepala Desa Panumbangan Lani Jaelani saat menjenguk Neng Syifa, Jumat, 27 Agustus 2021. - (Istimewa)

Sejauh ini belum ada tanda-tanda keluhan yang dialami Neng Syifa, karena mungkin juga usianya yang baru empat hari dan baru dipertemukan dengan ibunya saat akan pulang dari rumah sakit. "Menyusui biasa, begitu juga dengan buang air kecil dan besar," ujar Siti. "Tapi tadi pagi kelihatan sedikit kekuning-kuningan wajahnya, soalnya tiap hari saya yang memandikan."

Tak tinggal diam, keluarga bayi ini memiliki niatan untuk mengecek kesehatan Neng Syifa. Namun, menunggu kondisi sang bayi cukup stabil. "(Ada) masalah biaya juga. Karena bapaknya hanya buruh di pabrik batu kapur," tutur Siti menjelaskan kondisi kedua orang tua Neng Syifa. Pihak desa setempat pun telah menjenguk bayi tersebut.

"Tadi Kepala Desa Panumbangan sudah datang. Keluarga memang kaget, tapi kami bersama warga sekitar coba menguatkan mereka dan berupaya membantu," kata Siti.

Kepala Desa Panumbangan Lani Jaelani mengungkapkan telah berbicara dengan pihak keluarga ihwal kondisi Neng Syifa. "Pemerintah desa siap memfasilitasi. Sementara ini menunggu kebugaran bayi dan ibunya," kata Lani. "Keluarga inginnya seperti apa, kami siap sesuai kemampuan. Saya sudah konsultasi dengan beberapa dokter dan bergerak menggalang dana lewat Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia atau APDESI."

Menukil penjelasan Alodokter Kementerian Kesehatan di website resminya, anensefali adalah kondisi berbahaya yang menimpa bayi, di mana ia dilahirkan tanpa beberapa bagian otak dan tulang tengkorak. Risiko bayi untuk terlahir dengan kondisi ini akan meningkat jika ibunya kekurangan asam folat selama hamil.

Anensefali adalah salah satu kelainan pembentukan tabung saraf janin. Penyakit ini membuat otak, tengkorak, tulang belakang, atau sumsum tulang belakang bayi tidak terbentuk dengan normal. Amatlah penting untuk mengetahui cara menurunkan risiko anensefali.

Penyebab Anensefali

Penyebab pasti anensefali (anencephaly) belum diketahui secara pasti, namun ada sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko bayi mengalami kondisi ini, yaitu: kelainan genetik; kurangan nutrisi tertentu, terutama asam folat; paparan zat beracun dari lingkungan dan obat atau makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil; terlahir dari ibu yang menderita obesitas atau diabetes; ibu sering terpapar suhu tinggi, misalnya saat berendam air hangat, mandi uap (sauna), atau demam.

Kekurangan asam folat juga sering disebut sebagai penyebab kondisi ini. Asam folat (vitamin B9) sendiri merupakan salah satu jenis nutrisi yang terdapat pada banyak jenis makanan dan suplemen. Zat ini dibutuhkan wanita hamil untuk membantu menghasilkan sel darah merah, serta menunjang perkembangan janin dan mencegahnya mengalami kecacatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa