SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG akan melakukan uji coba alat peringatan dini tsunami di wilayah Palabuhanratu, tepatnya di Geopark Information Center dan kantor Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 26 Agustus 2021 besok.
Berdasarkan keterangan BMKG Bandung, uji coba alat peringatan dini tsunami berupa sirene ini dilakukan untuk mengecek apakah alat tersebut masih berfungsi dengan baik atau tidak. "Akan diuji coba dua alat mulai pukul 10.00 WIB," tulisnya, Rabu, 25 Agustus 2021.
Kedua alat itu akan dinyalakan sebanyak tiga kali (satu kali = tiga menit) dengan suara sirene yang diprakirakan mencapai radius satu hingga dua kilometer ke utara, selatan, timur, dan barat. Sebelum dinyalakan, petugas akan menjelaskan ihwal uji coba alat peringatan dini tsunami ini ke warga sekitar melalui pengeras suara.
Salah satu yang akan diuji coba besok adalah sisa alat yang sebelumnya dipasang pos Balawista di Pantai Citepus Istiqomah--yang sebagian hilang saat menara pos penjagaan tersebut ambruk pada Jumat, 13 Agustus 2021. "Ini juga dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi."
Uji coba dilakukan meningat wilayah Pantai Selatan Jawa Barat, di antaranya Palabuhanratu, memiliki risiko bencana tsunami karena berhadapan langsung dengan sumber gempa megathrust. Sehingga diperlukan upaya mitigasi bencana tsunami di kawasan tersebut. Uji aktivasi Sirene ini juga sebagai upaya mitigasi bencana tsunami yang bertujuan memperkecil risiko bencana yang mungkin terjadi.
Dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani mengatakan uji coba alat peringatan dini tsunami tersebut diharapkan tidak membuat warga sekitar panik. "Ini untuk mengetahui alat itu berfungsi dan terintegrasi ke BPBD sebagai pusat pengendali," kata dia.
Tak hanya pada Kamis besok, Anita menyebut uji coba serupa juga akan terus dilakukan setiap tanggal 26 (setiap bulan). "Karena secara nasional tanggal 26 dijadikan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional. Mengenai tsunami dan gelombang tinggi, warga diimbau lebih waspada dan tidak percaya kepada isu hoaks."
Sebelumnya, pada Desember 2020, BMKG memasang tiga alat peringatan dini tsunami di pesisir Palabuhanratu, tepatnya di pertigaan Gunung Butak, kantor Geopark Information Center, dan pos Balawista di Pantai Citepus Istiqomah. Ketiganya saling terkoneksi, sehingga saat satu sirene menyala, maka akan diikuti dua sirene lainnya.
Catatan redaksi: naskah berita ini diubah pada Rabu, 25 Agustus 2021 pukul 21.56 WIB. Perubahan terjadi pada pergantian sumber penjelasan dari BMKG.