SUKABUMIUPDATE.com - Lahan perkebunan warga di lereng perbukitan puncak Habibie di Cisolok Kabupaten Sukabumi Jawa Barat terbakar. Api terlihat sejak pagi, sulit dikendalikan dan hingga Jumat malam (20/8/2021) masih terbakar.
Lahan yang terbakar berada di wilayah Desa Pasir Baru. Warga sekitar Jaka Suharman (43 tahun) mengatakan kepulan asap dari api pertama kali terlihat sekitar pukul 09.00 WIB di lereng gunung puncak Habibi.
Lokasi lahan yang terbakar memang sulit dijangkau. Hingga menghalangi upaya pemadaman..
"Gak tau ya berapa Hektar yang terbakar, kalau kebun sedikit paling ratusan meter, kebanyakan ilalang dan semak di tebing gunung batu puncak habibie," ujarnya melalui sambungan seluler, Jumat (20/8/2021).
"Alhamdulillah untuk penanganan saat ini sudah ada kendaraan pemadam kebakaran di lokasi, tapi kesulitan menuju akses ke lereng puncak habibi," sambungnya.
Dijelaskan Jaka, hingga saat ini api masih terlihat berkobar dan warga belum mengetahui penyebab kemunculan api. Kebakaran yang saat ini makin meluas, berawal dari lereng sekarang sudah mencapai puncak Habibie.
"Api susah padam tadi pagi, karena arah angin nya dari bawah menuju ke puncak gunung cukup kencang, untuk ancaman ke rumah warga sementara masih aman karena lokasi nya agak jauh dari pemukiman," jelasnya.
"Sudah ada pemadam kebakaran sekarang jam 18.20 Wib, api masih menyala, warga sudah melakukan upaya pemadaman dengan alat seadanya belum berhasil," tandasnya.
Sekedar informasi, lokasi tersebut dulu namanya puncak Kembang, berada di dataran tinggi Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Sejak tahun 1990, namanya berubah menjadi puncak Habibie, karena dibangun fasilitas radar udara oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).
Aset ini dibangun oleh BJ Habibie yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.