SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Covid-19 dan Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membawa dampak pada jasa angkutan perahu wisata Curug Cikaso, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Saat objek wisata ditutup, tak ada pendapatan yang diperoleh pengelola atau juru mudi perahu.
Perahu yang biasa lalu lalang mengangkut wisatawan itu, kini hanya terparkir di dermaga Sungai Cikaso saat PPKM.
Baca Juga :
"Angkutan jasa perahu untuk wisatawan yang berkunjung ke Curug Cikaso jumlahnya ada 20 unit. Saat diberlakukannya PPKM dan ditutupnya objek wisata, otomatis semua libur," ujar Hendra Gumilar (58 tahun), pengelola perahu wisata Curug Cikaso, kepada sukabumiupdate.com, Minggu (8/8/2021).
Pria yang akrab disapa Belong itu mengungkapkan, pengelola maupun penarik perahu saat ini menganggur. Hal itu dikarenakan saat ini bukan musim panen, saat musim panen mereka masih memiliki pekerjaan untuk mengangkut hasil tanaman, kayu dan gula.
Menurut Hendra, disaat objek wisata dibuka dan ketika akhir pekan maka 20 perahu tersebut bisa 100 kali pulang pergi membawa wisatawan. Kondisi tersebut begitu berbeda disaat objek wisata tutup, karena wisatawan yang datang dari daerah Pajampangan saja.
"Paling mencapai 10 rit, pulang pergi," ungkapnya.
Dia menuturkan, harga tiket per perahu sebesar Rp 65 ribu. Uang itu dibagi untuk pemilik perahu Rp 30 ribu lalu jurumudi Rp 15 ribu kemudian pemasukan untuk Pemdes dan Syahbandar Rp 10 ribu dan pengelola Rp 10 ribu.
Hendra berharap kepada pemerintah agar kembali membuka tempat wisata dan kalaupun wajib Prokes ketat, maka akan dilaksanakannya.
Menurut dia, bukan hanya pada jasa angkutan perahu wisata, penutupan tempat wisata berimbas juga terhadap warga yang mencari nafkah dari membuka warung. "Bukan pada angkutan jasa perahu saja, namun warung - warung yang berada di sekitar Curug Cikaso juga merasakan dampaknya, sepi pengunjung," jelasnya.