Pandemi dan Masyarakat Adat di Sukabumi

Jumat 06 Agustus 2021, 09:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pada periode awal 2020, masyarakat Indonesia dihadapkan pada permasalahan kesehatan, yaitu Covid-19. Virus ini menunjukkan penyebaran yang signifikan dan telah banyak menelan kematian, termasuk di Sukabumi.

Kondisi ini telah banyak memberlakukan berbagai kebijakan guna mencegah penyebaran virus secara luas ke masyarakat. Kebijakan tersebut di antaranya, social distancing, physical distancing, lockdown, work from home, sistem pembelajaran daring, PPKM, dan kebijakan lain yang diusahakan untuk kebaikan masyarakat. 

Namun lamanya pandemi juga menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat, termasuk warga adat di Kasepuhan Ciptagelar Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pandemi berdampak pada beberapa aspek di masyarakat adat, salah satunya pertanian.

"Kondisi Covid-19 yang berjalan hampir dua tahun ini, tentunya sangat berdampak ke berbagai sektor seperti wisata, pendidikan, dan pertanian. Sebelumnya sudah kita ketahui banyak petani yang mengeluh, di mana banyak memproduksi tetapi harga rendah," tutur Kang Egi Subakti, selaku aktivis Penggerak Tani Nusantara, Kamis, 5 Agustus 2021.

Kondisi tersebut, kata dia, sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat dan mengganggu sistem kehidupannya. Petani berharap keadaan ini cepat berakhir dan harga menjadi normal kembali agar kehidupan masyarakat menjadi stabil. 

"Inginnya kita sebagai petani apa yang kita tanam bisa kita panen, dan apa yang kita panen bisa kita jual dengan harga yang bagus dan di atas rata-rata," imbuhnya.

Namun di samping itu, ada beberapa solusi yang bisa membantu permasalahan rendahnya harga di pasaran. Mereka terbantu dengan adanya kebutuhan masyarakat untuk keperluan sehari-hari dan acara-acara besar di lingkungan kasepuhan. 

"Terkait harga yang rendah di pasaran kurang lebihnya bisa dikendalikan oleh masyarakat adat sendiri, seperti banyak acara-acara di kasepuhan dan masyarakat, serta sedikit membantu dengan harga yang normal. Baru setelah itu jika hasil panen masih banyak, sisanya dijual ke pasar," jelas Kang Egi.

Selain beberapa dampak dan solusi yang dijelaskan di atas, masyarakat juga dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 mendukung pemerintah dengan mentaati berbagai kebijakan yang dikeluarkan seperti social distancing, vaksinasi, dan kebijakan lainnya.

"Bentuk dukungan kita terhadap pemerintah dalam mengatasi pandemi ini yaitu dengan mematuhi aturan yang berlaku seperti dengan memakai masker, memberlakuakan lockdown kepada masyarakat, mengikuti vaksinasi, dan lain sebagainya."

Dari penjelasan di atas, kasepuhan dengan sistem kepemimpinan di bawah pimpinan adat menjalankan aturan pemerintah dengan maksimal, meskipun terdapat beberapa hambatan seperti adanya masyarakat yang pro dan kontra, pemahaman masyarakat yang tidak menyeluruh, dan arus informasi yang mudah menggiring masyarakat terhadap isu-isu hoaks di masyarakat.

Baca Juga :

Meski terjadi penurunan pada beberapa sektor di masyarakat, tidak berlaku pada hasil pertanian padi yang mereka lakukan selama satu tahun sekali. Banyak dari masyarakat yang justru mengalami penaikan penghasilan hasil panen padi. Tetapi, masyarakat Ciptagelar tidak diperjualbelikan dan hasil yang didapatkan disimpan di lumbung padi sebagai cadangan makanan masyarakat ke depan.

Dalam mengatasi berbagai permaslahan ekonomi di masyarakat, para petani muda di Kasepuhan Ciptgelar hari ini telah banyak merambak inovasi-inovasi baru seperti pembuatan pupuk organik yang akan dipakai masyarakat untuk menanan padi agar tidak lagi membeli pupuk di pasar, perkebunan, dan dalam waktu dekat masyarakat sedang mensosialisasikan program perikanan yang memanfaatkan lahan sawah yang hanya dipakai pada musim bertani saja.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Bola23 Februari 2025, 21:46 WIB

Gagal Bawa U-20 ke Piala Dunia, Erick Thohir Pecat Indra Sjafri

PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20.
Jelang laga Timnas Indonesia U-24 vs Uzbekistan di babak 16 Asian Games, pelatih Indra Sjafri telah menyiapkan taktik khusus (Sumber : dok.pssi)
Sukabumi23 Februari 2025, 21:28 WIB

Api Merembet dari Hawu, Rumah Panggung di Purabaya Sukabumi Ludes Terbakar

Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar
Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar pada Minggu (23/2/2025) | Foto : P2BK Purabaya
Sukabumi23 Februari 2025, 21:03 WIB

Wabup Andreas Gelar Open House, Komitmen Kerja untuk Semua Warga Sukabumi

Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, menggelar acara open house di kediamannya di Kampung Pasir Reungit, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Minggu (23/2/2025)
Ribuan warga menghadiri open house Wakil Bupati Sukabumi Andreas di kediamannya di Cidahu, Minggu (23/2/2025) | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi23 Februari 2025, 21:00 WIB

SPI Sukabumi Temukan 3 Lahan Eks HGU Dikuasai Segelintir Orang, Minta GTRA Bertindak

DPC SPI Sukabumi menyoroti berbagai masalah ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.
Ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto : Ilustrasi kebun pIxabay
Life23 Februari 2025, 20:00 WIB

6 Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda

Generasi muda di usia 20-30 tahun menghadapi banyak tantangan dan peluang yang akan membentuk masa depan mereka.
Ilustrasi. Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda (Sumber : Pexels/AndreaPiacquadio)
Sukabumi23 Februari 2025, 19:51 WIB

Wabup Sukabumi Antar Almarhum Dedi Damhudi ke Peristirahatan Terakhir, Sebut Kehilangan Sosok Kakak

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Sukabumi, Dedi Damhudi, telah meninggal dunia pada Minggu (23/2/2025) dini hari.
Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, saat berdoa di peristirahan terakhir almarhum Dedi Damhudi | Foto : Ibnu Sanubari
Life23 Februari 2025, 19:00 WIB

4 Cerita Mitos Curug Seribu di Bogor yang Menambah Daya Tarik Wisatawan

Disclaimer: meskipun cerita-cerita mistis ini menambah daya tarik Curug Seribu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghormati tempat tersebut saat berkunjung.
Curug Seribu 100 Meter, Wisata Air Terjun Tertinggi di Bogor Jawa Barat. Foto: IG/@ferdinandpatar/@pesonaairterjunindonesia
Bola23 Februari 2025, 18:00 WIB

Link Live Streaming Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Musik23 Februari 2025, 17:00 WIB

Lewat Lagu Tawamu, Keisya Levronka Dedikasikan Karyanya untuk Sang Adik Tercinta

Segmen awal Official Music Video ini menyebutkan bahwa Lagu Tawamu didedikasikan oleh Keisya untuk sang adik, Lexi VallenoHavlenda yang mengalami musibah jatuh dari lantai 6.
Official Music Video Tawamu dari Keisya Levronka. Foto: YouTube/@KeisyaLevronkaChannel
Inspirasi23 Februari 2025, 16:34 WIB

Bayar Pajak Dapat Hadiah Umrah, Bapenda Sukabumi Jelaskan Regulasi dan Ketentuannya

Bapenda Kabupaten Sukabumi memastikan pemberian hadiah umrah gratis telah mendapat izin resmi dari Kemensos dan dilakukan melalui mekanisme pengundian yang transparan.
Program Gebyar Sipenyu: Bayar Pajak Berhadiah Umrah yang digagas Bapenda Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)