Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Sebut Obat Langka, Perlu Sinergitas Pusat dan Daerah

Kamis 05 Agustus 2021, 13:18 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Badri Suhendi, seorang anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari komisi 1 yang juga fraksi partai Demokrat menyoroti kebijakan PPKM yang masih belum usai.

Kabupaten Sukabumi saat ini menerapkan PPKM level 3 guna memperkecil sebaran Covid-19 yang semakin meluas. Kewenangan dan kebijakan PPKM berada ditangan pemerintah pusat, sehingga pemerintah daerah hanya mengikuti aturan yang berlaku. 

"Saya kira, kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat adalah keputusan terbaik untuk masyarakat. Tetapi, tentu saja harus mempertimbangkan langkah keterlibatan pemerintah daerah. Seperti penanganan langsung dalam bidang kesehatan, pemerintah daerah lebih tahu kebutuhan masyarakat setempat,” ucap Badri pada Sukabumiupdate.com Kamis 5 Agustus 2021. 

Kesulitan mendapatkan obat serta alat kesehatan lain membuat masyarakat semakin terbebani, oleh karena itu Badri menilai peran serta pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan. 

Baca Juga :

Rugi saat Pandemi, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Minta Petani Jadi Prioritas Penerima Bansos

PPKM Darurat yang terjadi saat ini berdampak pada seluruh elemen, bidang ekonomi merupakan salah satu yang terbesar. Daya beli berkurang diakibatkan oleh banyaknya masyarakat tidak memiliki penghasilan, tetapi solusi yang tepat belum ditemukan. 

Bantuan yang diberikan pemerintah pusat masih jauh dari kata merata, banyak sekali tumpang tindih yang terjadi. Hal tersebut tentu saja menjadi pelajaran agar bantuan bisa tersalur sesuai pada  masyarakat yang membutuhkan. 

“Persoalan bantuan sosial yang dilakukan langsung oleh pemerintah pusat mau tidak mau harus dikoreksi oleh semua pihak. Terkait ketidakmerataan pembagian bantuan, saya harap selanjutnya pusat memberikan kepercayaan kepada pemerintah daerah kabupaten dan kota untuk menjalankan Program bantuan sosial tersebut," kata Badri.

"Pemerintah daerah kabupaten dan kota sudah sangat faham dan memiliki data yang komplit, sehingga pemerintah pusat dan provinsi tinggal bertindak sebagai pengawas saja," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa