Aksi Warga Sukabumi Makan Cacing untuk Sembuhkan Gejala Corona? Seperti Demam

Rabu 04 Agustus 2021, 21:22 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Benarkah cacing bisa menyembuhkan demam yang menjadi salah satu gejala infeksi virus corona? Untuk membuktikannya, warga Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi Jawa Barat merekam aksi menelan cacing tanah sebagai obat demam yang tengah dideritanya.

Video itu kemudian ditayangkan di akun youtube miliknya sendiri yaitu kang akoeb channel Berita Pajampangan pada tanggal 17 Juli 2021. Dalam video tersebut dijelaskan aksi menelan cacing tanah ini dilakukan oleh Yakup Maulana (26 tahun) dan direkam oleh istrinya sendiri pada 16 Juli 2021.

"Ini adalah tradisi warga Kampung Cihurip Desa Banyuwangi, Kecamatan Cibitung, saat mengalami demam," tulis Yakup di video tersebut.

Namun menelan cacing bukan perkara mudah. Ia terlihat beberapa kali gagal, walaupun sudah menyiapkan botol air untuk mempermudah proses menelan cacing tersebut.

Video ini juga mencantumkan kandungan yang terdapat pada cacing tanah yang mengutip website scolastic.com, yaitu asam amino, adelin, chloroquin, choline, xanthine dan guanidine. "Sehingga cacing tanah mampu menurunkan panas demam, menurunkan tekanan darah serta melebarkan atau melegakan saluran pernafasan," tulisnya.

Tak cukup disana, ia juga menambahkan narasi, "Mungkin saja sebagian gejala corona seperti demam dan sesak bisa disembuhkan dengan cacing, info dikutip dari m.fimela.com." Diujung video ditegaskan bahwa ini hanya kemungkinan tidak didasarkan kajian ilmiah. 

Baca Juga :

Sang pemilik akun, Yakub Mulyana (26 tahun) menceritakan alasannya membuat content tersebut. "Saya percaya, sudah hampir 5 kali, setiap merasakan sakit demam, minum cacing kalung, 5 menit sembuh, dan bisa jalan kembali,"  kata Yakub kepada Sukabumiupdate.com, Rabu (4/8/2021).

Kalau rasa geli mah pasti ada, lanjut Yakub, cuma saya semangat makan cacing karena ingin sembuh dari demam, sebelumnya sediakan air sebagai pendorong agar masuk langsung ditelan. Jenisnya cacing kalung, tandanya cacing besar ada kalung putih di bagian kepala.

"Banyak ditemukan biasanya di kebun pisang. Cacing kalung tersebut kan panjang, serta besar ukuran telunjuk orang dewasa, jadi setengahnya saja bagian kepala hingga perut yang ditelan," paparnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Puskesmas Cibitung, Yogianto mengatakan secara ilmiah ia belum menemukan referensi yang kuat soal cacing sebagai obat demam bahkan corona.  Namun selama ini sebagian masyarakat setempat percaya dan suka minum air cacing pada saat demam, bahkan ada yang sama cicak. 

"Sebenarnya banyak  mungkin bukan hanya di Cibitung saja, yang meyakini bahwa cacing bisa menurunkan demam," tuturnya.

"Kalau saya pribadi belum meyakini 100 persen, karena belum baca referensi secara ilmiahnya. Seperti undur-undur yang diyakini  bisa mengobati kencing manis, dan banyak lagi," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa