SUKABUMIUPDATE.com - 11 perahu nelayan yang hanyut di perairan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, hingga Selasa, 3 Agustus 2021 ini masih belum bisa dievakuasi. Belasan perahu jenis fiber itu sebelumnya hanyut pada Ahad, 1 Agustus sore (lima perahu), sedangkan enam lainnya pada Senin, 2 Agustus pagi.
Menurut pengurus Rukun Nelayan Tegalbuleud, Hadiji (36 tahun), proses evakuasi perahu masih terkendala cuaca. Pasalnya, belasan perahu tersebut ada di tengah laut atau sekira satu kilometer dari pesisir pantai. "Gelombang juga tinggi dan angin kencang," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Selasa.
Hadiji menuturkan sejumlah perahu terlihat masih dalam kondisi baik (lantai kapalnya masih terlihat), meski sebagian yang lain tenggelam. Namun ada juga bambu dan bagian dari beberapa perahu yang sudah berserakan di pesisir pantai alias hancur. "Perahu utuh dan mesin belum ada yang ditemukan di pesisir," imbuhnya. "Kalau cuaca bagus mungkin akan segera dievakuasi dengan bantuan kapal diesel, ditarik."
Belum bisa dipastikan berapa kerugian yang dialami nelayan akibat insiden ini. Tetapi, Hadiji berujar satu perahu lengkap dengan alat menangkap ikan, termasuk mesin, bernilai Rp 40 juta. "Selama ini para nelayan Tegalbuleud, Minajaya, dan Ujunggenteng, ketika cuaca baik, memanfaatkan Dermaga SBP untuk bersandar. Namun saat cuaca buruk, kami kesulitan. Semoga pemerintah mencari solusi untuk pembangunan tempat bersandar perahu," kata dia.
Baca Juga :
Sebelumnya diberitakan, gelombang tinggi di perairan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, mengakibatkan 11 perahu nelayan hanyut. Insiden hanyutnya belasan perahu jenis fiber yang sebelumnya bersandar di Dermaga SBP Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, baru diketahui pada Senin, 2 Agustus 2021 pagi sekira pukul 06.00 WIB.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan atau P2BK Tegalbuleud Dedi Rukmana mengatakan sudah dua hari nelayan tidak beroperasi karena gelombang tinggi. Alhasil, mereka menyandarkan perahunya di Dermaga SBP dan mengikatnya. "Kemungkinan air laut masuk ke perahu, ditambah hujan dan arus kencang, jadi tali putus," kata dia, Senin.
Berdasarkan data yang dikirim Dedi, dari laporan ketua rukun tetangga setempat, 11 perahu itu antara lain:
1. Berkah Rizki - milik Bang Willy
2. Al Zibran - milik Bang Willy
3. Amanda Zahra - milik Aben
4. Berkah Putri Sulung - milik Henda
5. Rivia Putri 03- milik Jamal
6. Vion 09 - milik Ato
7. Diltan - milik Herlan
8. Putra Cikal 31 - milik Sugih
9. Primadona - milik Jamal/Mario
10. Putri Mekar 01 - milik Erwin
11. Senggol Jaya 001 - milik Jamal/Mario