SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Bandung wilayah Palabuhanratu memperingatkan ancaman gelombang tinggi di perairan Selatan Jawa Barat. Ini menyusul hanyutnya 11 perahu nelayan di laut Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
Andy Rachmadhan, staf observatori BMKG wilayah Palabuhanratu mengatakan pada Senin ini, 2 Agustus 2021, gelombang laut diprediksi mencapai lima 5 hingga 6 meter. "Ini berdasarkan prakiraan BMKG soal tinggi gelombang laut sepekan ke depan," kata dia kepada sukabumiupdate.com.
Dijelaskannya, ancaman gelombang tinggi ini disebabkan pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan 5 hingga 20 knot. Sedangkan di Indonesia Selatan, dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 5-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Utara Sabang, Selat Sunda, perairan Banten, Selatan Jawa Timur, hingga Laut Arafuru," jelasnya.
Untuk perairan Selatan Jawa Barat, termasuk Sukabumi, Andy menyebut pada 3 hingga 4 Agustus 2021 gelombang diprediksi mencapai 4-5 meter. Sementara 5 hingga 8 Agustus sekira 3,5-4 meter.
"Kondisi ini berisiko tinggi bagi keselamatan pelayaran dan aktivitas warga di pesisir pantai," kata dia. "Maka kami imbau untuk waspada dan hati-hati," tambahnya.
Baca Juga :
Sebelumnya beritakan, gelombang tinggi di perairan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, mengakibatkan 11 perahu nelayan hanyut dan rusak. Insiden hanyutnya belasan perahu jenis fiber yang sebelumnya bersandar di Dermaga SBP Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, baru diketahui pada Senin, 2 Agustus 2021 pagi sekira pukul 06.00 WIB.