SUKABUMIUPDATE.com - Tepat satu bulan pembangunan Bukit Algoritma di kawasan Cikidang dan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, berjalan, sejak groundbreaking atau peletakan batu pertama dilakukan pada Rabu, 9 Juni 2021. Lalu bagaimana perkembangan proyek tersebut?
Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari Dhanny Handoko mengatakan lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir mengakibatkan pembangunan Bukit Algoritma ditunda untuk sementara waktu. Ditambah saat ini tengah diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyakarat atau PPKM Darurat.
"Informasi PPKM Darurat banyak kerjaan tim di Jakarta pada tertunda. Jaga sehat dulu, banyak relasi-relasi di grup WhatsApp yang isoman dan bahkan yang kritis," kata Dhanny kepada sukabumiupdate.com, Jumat, 9 Juli 2021.
Dhanny menuturkan seharusnya saat ini ada beberapa rencana pengerjaan yang dilakukan, seperti agenda tim desain atau tim teknis untuk mengunjungi lokasi pembangunan Bukit Algoritma. "Tapi enggak bisa. Ada anggota tim mau ke lokasi buat surat antigen dulu, positif, tim enggak jadi," kata dia.
Saat ini, kata Dhanny, belum ada bangunan baru yang dibuat, sebab pada tahap pertama rencananya akan diawali oleh revitalisasi bangunan clubhouse menjadi rumah inkubasi start-up. "Yang sudah ada juga masih kosong, tertunda, yang mau hadir karena kondisi PPKM Darurat," katanya.
Baca Juga :
Seperti diketahui, pembangunan Bukit Algoritma resmi dimulai pada Rabu, 9 Juni 2021, ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama di kawasan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Ini menjadi awal dimulainya pengerjaan tahap pertama selama tiga tahun oleh Badan Usaha Milik Negara PT Amarta Karya selaku main contractor.
Direktur Utama PT Amarta Karya Nikolas Agung saat itu mengatakan pada tahap pertama pihaknya akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan, pengairan, dan listrik. "Infrastruktur ini dimulai dari Seksi II Tol Bocimi," kata Nikolas. "Kami pun akan membangun akses ke lokasi ini dan jalan di dalam kawasan," tambah dia. Di tahap pertama ini juga akan dilakukan pembangunan jaringan internet, patung Presiden Ir Soekarno, renovasi enam gedung, hotel, dan 120 rumah kebun.
Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya Kerja Sama Operasional Budiman Sudjatmiko kala itu turut menginformasikan perkembangan investasi yang resmi masuk ke proyek Bukit Algoritma. Ia menyebut ada investor baru dari beberapa negara Asia yang menanamkan modalnya untuk pengembangan riset sensor pencari ikan bagi nelayan di Indonesia. "Untuk bidang ini nilainya Rp 1,7 triliun," kata Budiman usai peletakan batu pertama.
Angka tersebut menambah nilai investasi yang sebelumnya telah lebih dulu masuk ke proyek Bukit Algoritma, yakni Rp 18 triliun dari Kanada untuk pembangunan klaster fase pertama yang digarap PT Amarta Karya berupa pembangunan infrastruktur dan investasi ekosistem energi terbarukan yang berasal dari Jerman sebesar Rp 1,4 triliun--yang kata Budiman pengerjaan investasi energi terbarukan ini dilakukan di luar Sukabumi.
Bukit Algoritma sendiri merupakan proyek pengembangan industri dan teknologi 4.0 serta sumber daya manusia yang digagas PT Kiniku Nusa Kreasi dan PT Bintang Raya Lokalestari di Kecamatan Cikidang dan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Keduanya membuat perusahaan Kerja Sama Operasional bernama PT Kiniku Bintang Raya, yang ketua pelaksananya diisi Budiman Sudjatmiko, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sekaligus Komisaris PT Perkebunan Nusantara V.
Bukit Algoritma akan dibangun di atas lahan seluas 888 hektare, yang mencakup tiga desa di Kecamatan Cikidang: Cicareuh, Pangkalan, dan Taman Sari. Sementara satu desa di Kecamatan Cibadak adalah Desa Neglasari. Proyek ini terbagi menjadi tiga tahap dengan masa pengerjaan tiga tahun untuk tahap pertama, tiga tahun untuk tahap kedua, dan empat tahun untuk tahap ketiga.