SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah pemuda di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat menantang petugas yang tengah mensosialisasikan PPKM Darurat pada Sabtu siang tadi (3/7/2021). Para pemuda ini akhirnya meminta maaf karena melanggar protokol kesehatan dan melakukan tindakan provokatif.
Insiden ini terjadi disaat petugas gabungan dari satgas Covid-19 desa dan satgas Covid-19 Kecamatan Nagrak di pasar mingguan atau pasar desa di Girijaya. Mereka tengah sosialisasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan penertiban protokol kesehatan.
Menurut Kepala Desa Girijaya, Ujang Sihap insiden ini diawali dua pemuda berboncengan menggunakan sepeda motor distop petugas sebab tak pakai masker. Namun mereka tidak berhenti yang ada berteriak Covid-19 tidak ada. Para pemuda yang tidak menggunakan masker ini berusaha memprovokasi para petugas dan warga di sekitar pasar desa.
"Sempat terjadi kejar-kejaran dengan petugas akhirnya bisa hentikan. Kami beri sanksi hukuman push-up dan juga memberikan masker kepada mereka karena melanggar prokes," ungkap Ujang Sihab kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga :
Masih kata kades, tak lama setelah para pemuda itu disuruh pulang mereka kembali lagi mendatangi petugas. Kali ini dengan membawa pemuda lainnya, berboncengan menggunakan tiga motor ada enam orang. Tak hanya lebih banyak, akses provokatif para pemuda ini juga lebih berani.
"Mereka menggeber gas motor di hadapan kami. Bersama satgas kecamatan kemudian diamankan ke kantor desa untuk dimintai keterangan, oleh aparat penegak hukum," sambung Ujang Sihab.
Petugas kemudian memutuskan untuk melakukan pembinaan kepada pemuda ini. "Mereka membacakan permintaan maaf, kami terima dan berharap kedepannya mereka bisa lebih patuh kepada aturan yang ada untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di wilayah Nagrak," bebernya.
Kades Girijaya menghimbaukan masyarakat untuk tenang dan mentaati aturan di masa PPKM Darurat ini. "Kalau masih ada yang melanggar, kita serahkan kepada pihak penegak hukum," pungkasnya.