SUKABUMIUPDATE.com - Sukabumi kembali kehilangan figur guru sekaligus pejuang kemanusiaan. Siti Saroyah, guru SMPN 4 Cibitung (Ciloma) yang selama pandemi dikenal dengan aksi mengajar di atas perahu itu telah berpulang.
Siti Rohayah meninggal dunia pada Sabtu (3/7/2021) di RSUD Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Siti meninggal setelah berjuang menyelamatkan bayi dalam kandungannya.
Bayi lahir dengan selamat melalui operasi sesar. Namun kondisi kesehatan ibu guru terus menurun dan kritis, hingga akhirnya meninggal dunia.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Ibu guru Siti telah berpulang dan sudah dimakamkan. Beliau guru yang baik dan ikhlas dalam mengabdi," jelas Camat Cibitung Endang Hasirin saat dihubungi sukabumiupdate.com melalui pesan singkat.
Guru Siti Saroyah menurut Endang sudah dimakamkan di TPU yang tak jauh dari rumahnya di Kampung Cidahu Desa Cidahu Kecamatan Cibitung. "Pemakaman dengan protokol kesehatan," pungkas Endang.
Selain menjadi guru Siti juga sangat aktif berkegiatan sosial kemanusiaan dan demokrasi. "Almarhumah aktif di Panwascam, LBH Weusi dan relawan SukaBumi Walagri," jelas Demmy Anom Pratama, Ketua SukaBumi Walagri kepada sukabumiupdate.com melalui pesan singkat.
Demmy juga membenarkan jika Siti Saroyah menjadi figur inspiratif perjuangan guru di tengah pandemi. Dalam kondisi hamil, Siti tetap mendatangi murid-muridnya yang tidak bisa belajar daring karena keterbatasan ekonomi dan infrastruktur.
Siti bahkan harus mengajar diatas perahu di tepian sungai Cikaso. Kisah perjuangan Siti mengajar penuh resiko ini didokumentasikan oleh Yayasan Mizan Amanah.
Rekaman video menggambarkan bagaimana Siti dan para muridnya menggelar proses belajar mengajar di atas perahu, menyusuri sungai cikaso yang masih banyak dihuni buaya muara. Ini dilakukan Siti, demi hak belajar para siswanya yang terkendala pandemi.
"Sejak pandemi, saya mendatangi kelompok para siswa yang tidak bisa mengikuti pelajar daring, karena tidak punya handphone dan jaringan internet di daerah sini tidak merata. Jadi kami belajar di atas perahu atau tepian sungai dalam kelompok kelompok kecil," jelas Siti dalam video yang dirilis oleh channel Mizan Amanah Official pada 7 Juni 2021 silam.
Baca Juga :
Dalam video tersebut terlihat jika Siti sudah dalam kondisi hamil. Ia terlihat tetap bersemangat memberikan materi pembelajaran kepada para siswanya.
"Saya termotivasi karena semangat anak-anak yang tetap ingin bersekolah. Mereka sangat bersemangat walaupun penuh tantangan kenapa saya tidak. Walaupun sungai ini ada buayanya, tapi selama ini buaya-buaya itu tidak pernah menyerang warga," lanjut Siti yang sudah tiga tahun menjadi guru honorer di SMPN 4 Cibitung.
Sebelum pandemi, perahu memang menjadi transportasi satu-satunya bagi Siti untuk mencapai sekolah. Dari rumah ia naik motor hingga dermaga Cikaso di Kecamatan Cibitung, dari sana ia kemudian naik perahu menuju sekolah dengan waktu tempat hingga 45 menit.