SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat yang berada di Kecamatan Sagaranten, Kecamatan Cidolog, serta Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, terlihat antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 massal yang digelar di Mapolsek Sagaranten, Polres Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021).
Kegiatan penyuntikan vaksin Covid-19 ini dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-75 yang akan diperingati pada 1 Juli 2021.
"Alhamdulilah, warga sangat antusias, hal ini atas dukungan dari Danramil Sagaranten, para kepala Puskesmas di wilayah hukum Sagaranten, camat, para kepala desa, Pol PP, juga tokoh masyarakat. Ini kegiatan vaksin massal dalam peringati HUT Bhayangkara," kata Kapolsek Sagaranten, Iptu Aap Saripudin kepada sukabumiupdate.com.
Aap menambahkan, penyuntikan vaksin Sinovac yang disediakan untuk 450 warga ini dilaksanakan oleh tim Puskesmas Sagaranten, Puskesmas Cidadap, dan Puskesmas Cidolog.
Kepala Puskesmas Sagaranten Olih Solihin mengatakan bahwa jatah vaksin untuk di wilayah Kecamatan Sagaranten sebanyak 8000 orang. Ditambah dengan yang di vaksin di Polsek Sagaranten, lanjut Olih, total hingga saat ini pelaksanaannya sudah mencapai 57 persen.
"Warga saat ini sudah paham dan mengerti, memang awalnya kami mendapat kesulitan masih banyak warga yang tidak mau di vaksin, karena termakan berita-berita negatif di medsos," terangnya.
Isur (61 tahun) seorang petani rela datang jauh - jauh dari Kecamatan Cidolog untuk di vaksin di Mapolsek Sagaranten.
"Tadi berangkat dari rumah sekitar 06.30 WIB, menggunakan motor bawa sendiri, terus daftar dan mengantri, selesai disuntik pukul 11.25 WIB," jelasnya.
Menurut Isur, kegiatan vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Cidolog juga kemarin - kemarin ada, namun ia tidak sempat mengikuti karena sibuk di kebun dan sawah.
"Pas kemarin hari Rabu, saya ke Polsek mau membuat surat kehilangan STNK, kata petugas harus di vaksin dulu, kebetulan ada vaksin massal hari ini, sambil membuat surat kehilangan," terangnya.
Dia mengaku awalnya degdegan akan disuntik vaksin, bahkan ke lokasi penyuntikan ia membawa dua buah degan (kelapa muda) anjuran cucunya untuk mengantisipasi dampak efek samping setelah disuntik. Namun setelahnya ia lega, ternyata tidak merasakan gejala apa-apa usai menjalani vaksinasi.
"Saya bawa kelapa muda disarankan sama cucu, kalau nanti habis divaksin pusing selagi jalan bawa motor, minum air kelapa dawegan. Ya saya bawa dua buah," ungkapnya.
Sementara itu, Indah (40 tahun) ibu rumah tangga asal Desa Sagaranten mengatakan awalnya sempat ragu untuk disuntik vaksin Covid-19, tapi setelah dipikirkan kembali ia akhirnya memutuskan untuk mengikuti vaksinasi demi kesehatan.
"Ya sempat ragu - ragu, namun ini demi kebaikan menjaga tubuh kita dan keluarga," pungkasnya singkat.