SUKABUMIUPDATE.com - Satu keluarga di Kampung Cikembang RT 02/02, Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, menghuni sebuah gubuk yang berdiri di atas lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikembang. Gubuk berukuran 3 x 4 meter persegi yang terbuat dari kayu, bambu dan berdinding bilik itu awalnya merupakan tempat istirahat penggali kubur.
Di dalam gubuk tersebut, satu keluarga yang terdiri dari 8 jiwa itu harus berbagi ruangan. Penghuni gubuk itu adalah Komarudin (61 tahun) dengan istri dan lima anaknya serta 1 orang cucu.
Baca Juga :
Komarudin mengatakan, sudah sekitar satu tahun tinggal di gubuk tersebut karena tidak memiliki rumah lagi. Sebelum menghuni gubuk tersebut, keluarga Komarudin mengisi rumah saudaranya tapi rumah tersebut sudah tidak layak huni dan kini ditempati oleh anaknya yang sudah berkeluarga dan memiliki banyak anak.
Komarudin pun memiliki keinginan untuk punya rumah, namun apa daya dia sudah tak mampu bekerja berat karena sakit-sakitan. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. keluarga ini hanya mengandalkan dari pekerjaanya sebagai pengurus TPU.
"Bukan nggak mau bekerja, tetapi kondisi saya sakit-sakitan sesak napas terus, saya hanya menjaga tempat pemakaman umum ini, kalau untuk makan sehari-hari kadang ada yang ngasih," lirih Komarudin kepada sukabumiupdate.com, Jumat (25/6/2021).
Keluarga Komarudin juga tercatat sebagai penerima Program Keluarga Harapan atau PKH. Namun uang Rp 900 ribu dari program PKH itu tak bisa jadi andalan sebab cairnya setiap 3 bulan sekali.
Tinggal di dalam gubuk yang sempit membuat keluarga ini was-was, apalagi ketika hujan mengguyur. Dia pun berharap pemerintah memperhatikan kondisinya. "Kalau musim hujan rumah kami pada bocor dan takut ambruk. Kami sangat berharap sekali bantuan pemerintah," ungkapnya.