Membedah Covid-19 di Kota Sukabumi: Kasus Aktif, Vaksinasi, Anggaran, dan Tempat Isolasi

Rabu 23 Juni 2021, 18:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Penyebaran Covid-19 di Kota Sukabumi terus mengganas dalam beberapa waktu terakhir. Angka kematian akibat virus mematikan ini juga terus meningkat setiap harinya. Berdasarkan data Rabu, 23 Juni 2021 tercatat ada penambahan empat pasien terkonfirmasi positif Virus Corona yang meninggal dunia.

Tenaga kesehatan tampaknya menjadi pihak yang paling kewalahan menangani lonjakan kasus Covid-19 di Kota Sukabumi. Setidaknya ini terlihat dari unggahan ambulans SIGAP alias Siap, seGera, Ikhlas Antar Jemput Pasien di media sosial Facebook. Selama pandemi ini petugas SIGAP memang disiagakan menjemput pasien Covid-19.

Dalam narasi yang diunggah pada Selasa, 22 Juni 2021, petugas SIGAP harus mengevakuasi 10 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dalam rentang waktu sembilan jam atau mulai pukul 07.00 hingga 18.00 WIB. "Belum lagi dari jam 6 Magrib ke sana. Sedih rasanya," tulis akun tersebut. Unggahan ini seolah menjelaskan bagaimana berjibakunya tenaga petugas SIGAP menangani Covid-19.

Unggahan tersebut kemudian menjelaskan sulitnya menangani enam pasien terakhir. Sebab, keenam pasien itu secara bersamaan menghubungi call center SIGAP. Para tenaga kesehatan yang bertugas pun mengaku bingung harus mendahulukan pasien yang mana. Tak hanya itu, mereka juga bingung harus merujuk pasien tersebut ke mana karena rumah sakit sudah penuh.

Narasi yang diunggah di akun Facebook ambulans SIGAP itu mendapat penjelasan lebih rinci dari Koordinator Tim Pelayanan Kesehatan Lapangan Unit Pelaksana Teknis Penunjang Kesehatan Kota Sukabumi, Erlyn, yang juga admin akun tersebut. "Itu kemarin, banyak yang kita evakuasi. Tapi kendala kapasitas rumah sakit full," kata dia, Rabu, 23 Juni 2021.

Lebih lanjut Erlyn menjelaskan kondisi tenaga kesehatan ambulans SIGAP yang menurutnya masih dalam keadaaan baik. Hanya saja, para petugas harus rela sering menggunakan hazmat karena intensitas telepon yang masuk cukup tinggi untuk penjemputan pasien Covid-19. "Baru selesai buka hazmat, mandi, ada telepon lagi," tutur dia.

Ada 10 perawat, lima sopir, satu dokter, dan satu bidan yang secara bergiliran bertugas menangani pasien Covd-19. Termasuk dua perawat sebagai koordinator. Saat ini, kata Erlyn, terdapat dua mobil ambulans yang sehari-hari digunakan untuk antar jemput pasien Virus Corona. "Kelelahan pasti ada soalnya kita kan pakaiannya beda kalau Covid-19," katanya.

Kondisi ini segendang sepenarian dengan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Sukabumi. Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sukabumi periode 1 Januari hingga 23 Juni 2021 berjumlah 3.162. Rinciannya, 423 pasien masih menjalani isolasi (isolasi mandiri dan di rumah sakit), 83 orang meninggal dunia, dan 2.656 lainnya telah dinyatakan sembuh.

Angka kematian periode tersebut melampaui total kematian tahun lalu. Tercatat total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sukabumi periode 1 April hingga 31 Desember 2020 ada 1.888. Rinciannya, 59 orang meninggal dunia dan 1.829 lainnya telah dinyatakan sembuh. Pemerintah Kota Sukabumi pun terus menggencarkan cakupan vaksinasi demi terkejarnya herd immunity atau kekebalan kelompok.

Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Sukabumi pada 20 Juni 2021, ada 37.626 warga Kota Sukabumi yang telah disuntik vaksin Sinovac dosis pertama dan 26.463 menerima suntikan dosis kedua. Kota Sukabumi sendiri memiliki sasaran vaksinasi sebanyak 234.550 orang yang dikategorikan ke dalam tiga kelompok: tenaga kesehatan dan penunjang; pelayan publik; lanjut usia; dan masyarakat umum.

"Herd immunity di 234.550 semua tervaksin," kata Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana. Angka tersebut diambil dari total penduduk Kota Sukabumi yang menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mencapai 351.459 orang. Vaksinasi Covid-19 sendiri hanya diperuntukkan bagi penduduk di atas 18 tahun.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Dini Maryani turut memberi laporan realisasi anggaran vaksinasi Covid-19 dalam tiga bulan terakhir, yakni Maret, April, dan Mei 2021 yang bersumber dari refocusing biaya tidak terduga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2021. Dari laporan tersebut dijelaskan total anggaran untuk dukungan vaksinasi ini mencapai Rp 4 miliar.

Rinciannya, dukungan operasional untuk pelaksanaan vaksinasi Rp 2.681.250.000; pemantauan dan penanggulangan dampak kesehatan ikutan pasca-vaksinasi Rp 85.000.000; distribusi, pengamanan, dan penyediaan tempat penyimpanan vaksin Rp 90.000.000; insentif tenaga kesehatan daerah dalam rangka pelaksanaan vaksinasi Rp 1.143.750.000.

Dari total anggaran Rp 4 miliar, selama tiga bulan hanya terealisasi Rp 1.925.830.454. Rinciannya, Maret Rp 543.510.685; April Rp 629.322.324; Mei Rp 752.997.445. Sehingga sisa anggaran mencapai Rp 2.074.169.546.

"Realisasi sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan vaksinasi masih akan terus dilaksanakan sampai semua sasaran selesai divaksin dua kali," kata Dini menjelaskan sisa anggaran.

Baca Juga :

Makin Mengganas! 4 Pasien Corona di Kota Sukabumi Meninggal, Kasus Positif Tambah 58

Saat ini Kota Sukabumi harus terus berjuang mengendalikan lonjakan Covid-19. Pasalnya, hingga Rabu, 23 Juni 2021 pagi keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate meningkat hingga 92,82 persen dari 181 ketersediaan tempat tidur untuk isolasi yang tersebar di enam rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta. Artinya, 168 tempat tidur telah terpakai, baik oleh warga Kota Sukabumi maupun luar Kota Sukabumi.

Berdasarkan jumlah tempat tidur, Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH memiliki kapasitas terbesar, yakni 82 tempat tidur. Disusul Rumah Sakit Islam Assyifa dengan 43 tempat tidur. Rumah Sakit Kartika Kasih 18 tempat tidur, Rumah Sakit Umum Daerah Al-Mulk 16 tempat tidur, Rumah Sakit Bhayangkara Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia 20 tempat tidur, dan Rumah Sakit Ridogalih dengan dua tempat tidur.

Sebagai informasi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemakaman pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Sukabumi Cecep Sudarma menyatakan selama pandemi ada kurang lebih 96 jenazah yang meninggal karena Covid-19 dan dimakamkan di lahan yang disediakan Pemerintah Kota Sukabumi, yakni Tempat Pemakaman Umum Taman Rohmat dan Cikundul.

"Itu yang masuk ke area pemakaman Covid-19 yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Pemakaman. Selebihnya ada yang dibawa oleh keluarga karena menolak dimakamkan di sana," kata Cecep.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)