SUKABUMIUPDATE.com - Video maling barang milik jamaah saat salat terekam CCTV Masjid Al Wahdatul Ummah,di jalan Pahlawan Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Korbannya penjual sandal keliling yang saat itu tengah khusyuk salat berjamaah dengan warga lainnya.
Ada dua video yang merekam aksi pria berkemeja putih garis-garis merah dan celana kain warna biru ini. Video di sebarang masjid yang dengan jelas merekam saat pelaku datang menggunakan motor bebek warna hitam, namun plat nomor kendaraan tidak begitu jelas.
Pelaku datang ke masjid pukul 12.38.39 WIB atau setelah salat dzuhur berjamaah sudah mulai berlangsung. Awalnya pelaku lewat namun dalam hitungan detik balik putar arah dan berhenti di pinggir pintu masjid.
Pukul 12.40.14 wib atau berselang kurang dari tiga menit, pria ini keluar dari masjid dengan terburu-buru. Menyalakan mesin motor dan tancap gas menghilang.
Aksi pencurian ini terekam jelas dalam video kedua, yang berada di dalam masjid. Pelaku langsung mendekati barisan jamaah dan mengincar jaket yang disimpan di belakang korban.
Menggunakan kaki, pelaku menarik jaket dan memeriksa benda yang ada di kantong jaket tersebut. Pelaku sempat mundur ke arah pintu, namun kembali lagi, memeriksa isi jaket dengan kaki dan langsung mengambil handphone yang ada di kantong jaket milik korban.
"Kami sama sekali tidak curiga, karena pada umumnya semua jemaah mengira pelaku hanya ikut shalat. Dia pakai baju kemeja putih plat merah," kata ketua RW 003 Kampung Nagrak tengah, Ayi Sugiharto kepada sukabumiupdate.com, Jumat (18/6/2021).
Menurut Ayi, korban adalah seorang penjual sandal keliling bernama Dayat Hidayatullah usia 21 tahun, yang tinggal di Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi. Saat itu Dayat usai jualan sandal di wilayah itu bersama sejumlah rekannya sesama pedagang keliling.
Setelah kejadian, Dayat sempat bercerita kepada warga termasuk Ayi bahwa korban tau ada orang yang berdiri dan menggeser jaketnya saat ia tengah salat. "Dikira korban teman-teman sesama pedagang sandal lainnya yang menyusul salat di belakangnya. Jadi ia tidak curiga," sambung Ayi.
Selesai salat korban baru menyadari handphone yang disimpan di kantong jaket hilang. Korban mengabarkan ke jamaah lainnya, yang dilanjutkan dengan melapor ke RW dan ke Polsek Nagrak.
"Saat di Polsek, korban mengurungkan niat laporkan karena dengan alasan dikhawatirkan nantinya mengganggu pekerjaannya. Dia rencananya mau lanjut ke Bandung. Dia bilang ke polisi sudah mengikhlaskan handphone yang hilang. Dia tulang punggung keluarga termasuk adik-adiknya," beber Ayi.
Menurut Ayi, pelaku pencuriannya tidak dikenali sebagai orang setempat. Ia menambahkan bahwa aksi pencurian memang sering terjadi di masjid tersebut.
Pernah kotak amal masjid pernah dicuri dan tas milik jamaah. Kemudian warga memasang CCTV tiga bulan lalu di masjid tersebut agar bisa mendeteksi para pelaku kejahatan.
"Masjid ini lokasinya di pinggir ramai dilintasi sering digunakan untuk salat oleh orang-orang yang kebetulan lewat, seperti korban Dayat tukang sandal keliling itu," pungkasnya.