SUKABUMIUPDATE.com - Sejak dua tahun lalu Rosikin (75 tahun) warga Citarate Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memilih hidup di tengah perkebunan Cigebang. Ia tinggal seorang diri, di gubuk reot tanpa ruangan, penerangan dan pembuangan seperti wc dan kamar mandi yang semakin makin reot.
Gubuk bilik bambu yang dulu dibangun secara gotong royong oleh warga kini makin miring. Ki Rosikin pun was-was untuk mendiami hunian tersebut apalagi saat turun hujan besar dan angin kencang.
"Dibangun ku warga, sateuacanna aki pindah-pindah we," ucapnya Ki Rosikin kepada sukabumiupdate.com yang mengunjungnya bersama aktivitis karang taruna dan komunitas transit, Jumat (11/6/2021).
Di gubuk ukuran 3 kali 4 meter beralas tanah ini Ki Rosidin berkeinginan menghabiskan sisa hidupnya. Sendirian menanam apa yang bisa ditanam, dan membersihkan rumput liar di di lahan perkebunan kelapa itu.
"Pelakan singkong, pisang jeung nu sanesna, Dijual mun aya nu meli. mun teu aya dipasak sorangan," sambung Ki Rosikin.
Selian makan dari hasil apa yang ditanamnya, Ki Rosikin juga kadang mendapatkan kiriman makanan dari warga yang peduli. Seperti yang dilakukan para pemuda yang karang taruna dan komunitas transit ini.
Rosikin memang tidak memiliki rumah dan istrinya meninggal 3 tahun lalu. Adapun anak - anaknya sudah tinggal jauh, namun masih di Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi.
"Alhamdulilah banyak warga nu ngabantu. Barudak (anak-anaknya) ge osok kadie," pungkasnya.