SUKABUMIUPDATE.com - Pelanggan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumda AM TJM) mengeluhkan suplai air yang tak lancar dan kerap mati total. Keadaan tersebut dirasakan pelanggan di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Pelanggan Perumda AM TJM Ogi Prayoga menyatakan, ketika pukul 05.00 WIB suplai air akan mati total dan air akan kembali mengalir pada pukul 7 malam. Kejadian itu sudah berlangsung selama 6 bulan.
Baca Juga :
Untuk memenuhi kebutuhan air, maka pelanggan Perumda AM TJM itu akan membeli air dari warga yang memiliki sumur. Pasokan air yang tak lancar membuat, pelanggan tersebut curiga ada pengguna Perumda AM TJM yang menggunakan skala besar sehingga suplai untuk warga berkurang.
"Sudah banyak Warga yang langsung komplain ke kantor Cabang Perumda AM TJM Cibadak, sampai saat ini tidak ada perbaikan," jelasnya.
Sementara itu Kepala Cabang Perumda AM TJM Cibadak M Yusuf Saefullah menyatakan, kondisi yang dikeluhkan pelanggan itu memang biasa terjadi karena stok air di wilayah tersebut terbatas. Namun, menurut Yusuf, dua minggu kemarin dilakukan pengecekan lapangan dan hasilnya air mengalir normal.
"Jadi memang airnya terbatas dan pas-pasan, apalagi kalau di jam pemakaian puncak seperti sore atau pagi hari, itu pasti akan mati karena semua orang di jam tersebut menggunakan air," ujarnya kepada sukabumiupdate.com kamis (10/6/2021).
Yusuf pun membantah kecurigaan pelanggan soal pasokan tidak lancar akibat adanya pengguna air dalam skala besar. "Tidak ada warga yang menggunakan air dengan skala besar cuma memang ini masalah klasik seperti yang sudah saya jelaskan tadi," jelasnya.
Yusuf menyatakan, Perumda AM TJM selalu berupaya memberikan pelayan prima kepada pelanggan diantaranya meningkatkan suplai air.
"Untuk wilayah pelanggan Cibadak sedang dibangun reservoir air dari sumber air Cibuntu di Kecamatan Parakansalak untuk menambah debit, mudah-mudahan 40 liter per detik bisa disuplai dari Cibuntu. Sekarang lagi pembangunan dan mudah-mudahan cepat selesai sesuai kontrak kerjanya," tutur Yusuf.
"Ini salah satu kepedulian kami pada konsumen, karena permasalahan ini sudah diketahui dan diprogramkan untuk upayanya sudah satu tahun ke belakang," jelasnya.