FITRA: 18,57 Persen Lulusan SMP di Sukabumi Putus Sekolah? Apa Kata Disdik

Rabu 02 Juni 2021, 16:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggran atau FITRA Jawa Barat merilis data angka putus sekolah, kelulusan, dan angka melanjutkan sekolah di Kabupaten Sukabumi tahun 2016 hingga 2020.

Dalam data yang bersumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi tersebut, tercatat pada 2020 angka putus sekolah di tingkat sekolah menengah pertama atau SMP berada di angka 0,15 persen dan persentase kelulusan mencapai 100 persen. Namun angka melanjutkan sekolah hanya mencapai 81,43 persen. 

Direktur FITRA Jawa Barat Abubakar Abdul Hasan mengatakan data tersebut menunjukkan 18,57 persen siswa lulusan SMP di Kabupaten Sukabumi tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah menengah atas atau SMA. Ia pun meminta pemerintah daerah, Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat, serius memerhatikan hal ini.

"Pemerintah Kabupaten Sukabumi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi penyebab hal tersebut," kata AA Hasan kepada sukabumiupdate.com, Rabu, 2 Juni 2021. "Apakah faktor ekonomi, faktor akses (keterjangkauan) pada pendidikan seperti jarak sekolah, atau faktor lainnya," tambah dia.

photoData angka putus sekolah, kelulusan, dan angka melanjutkan sekolah di Kabupaten Sukabumi tahun 2016 hingga 2020. - (Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi)

AA Hasan mengatakan identifikasi yang presisi terhadap penyebab tidak lanjutnya anak untuk sekolah ke jenjang SMA sederajat akan mempermudah penanganan kasus anak putus sekolah di Kabupaten Sukabumi.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun, kata dia, bertanggung jawab untuk memastikan akses yang mudah dan biaya yang murah, sehingga pendidikan anak di jenjang SMA sederajat dapat diperoleh secara baik.

"Alokasikan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, di luar gaji dan tunjangan sebagaimana amanah Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional," kata AA Hasan. "Dalam temuan FITRA, Kabupaten Sukabumi belum mencapai 20 persen," tambahnya.

Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Zemia, membenarkan data tersebut. Namun menurutnya, angka melanjutkan sekolah dalam laporan memang dimungkinkan lebih kecil dari kondisi nyata di lapangan. Sebab, pihaknya hanya menghitung siswa yang melanjutkan sekolah di Kabupaten Sukabumi.

"Itu menurut pedoman penghitungan. Jadi yang melanjutkan sekolah ke luar Kabupaten Sukabumi tidak dihitung," kata Zemia.

Hal senada dilontarkan Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Dede Danial. Ia menyebut penghitungan tersebut didasarkan pada rumusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Didasarkan pada perbandingan jumlah lulusan SMP dengan jumlah siswa baru SMA, SMK, dan MA yang diterima," katanya.

"Sedangkan siswa yang melanjutkan ke kota atau kabupaten lain dan yang masuk pesantren tidak menjadi bagian penghitungan. Artinya mungkin saja siswa lulusan SMP tersebut melanjutkan seluruhnya, tapi ada yang ke luar kota atau masuk pesantren," tambah Danial.

Baca Juga :

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Pelayanan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jawa Barat Asep Burdah mengaku belum melakukan survei atau penelitian ihwal angka melanjutkan sekolah tersebut. Namun ia memastikan sekolah tingkat SMA di Kabupaten Sukabumi masih memiliki daya tampung.

"Artinya dari segi penyediaan untuk belajar gak ada masalah. Kalau hubungan biaya, apalagi sekarang kan ajaran 2020/2021 SPP sudah tidak ada," kata dia. Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jawa Barat sendiri menaungi sekolah jenjang SMA sederajat.

Tetapi dalam prediksi awal, sambung Asep, tidak maksimalnya angka melanjutkan sekolah di Kabupaten Sukabumi bisa dikarenakan pengaruh Pandemi Covid-19. "Kan selama pandemi tidak ada tatap muka, sehingga mungkin punya anggapan untuk apa sekolah," katanya.

Sebab berdasarkan informasi yang ia peroleh dari beberapa sekolah, selama pandemi ini banyak siswa yang bekerja dengan alasan pembelajaran yang diikutinya dilakukan secara daring. "Karena yang sudah sekolah pun, informasi dari beberapa sekolah, banyak yang kerja sambil sekolah. Mungkin dengan melihat seperti itu, jadi ada anggapan yang sekolah juga kerja."

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat25 November 2024, 11:00 WIB

5 Cara Diagnosis Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Cara Pengobatan

Tukak lambung pada anak dapat didiagnosa dengan beberapa cara, dan juga pengobatannya bisa dilakukan dengan beberapa cara juga.
Ilustrasi cara mendiagnosa tukak lambung pada anak (Sumber : Freepik/@freepik)
Entertainment25 November 2024, 10:45 WIB

Digelar Tertutup, Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024

Kabar mengejutkan datang dari Nissa dan Ayus Sabyan yang telah resmi menikah sejak 4 Juli 2024 lalu. Pernikahan keduanya pun digelar secara sederhana dan tertutup.
Digelar Tertutup, Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024 (Sumber : Instagram/@sabyan_gambus)
Entertainment25 November 2024, 10:27 WIB

Joget Sadbor Menyebar ke Cikawung Sukabumi, Warga Live Tiktok Setiap Hari Demi Cuan

Tren joget Sadbor kini menyebar ke wilayah Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, sekelompok remaja di kampung Cikawung, dengan nama akun TikTok @Alifah Fitria mans shop, kini mulai joged live tiktok
Sekelompo warga di Cikawung Nyalindung Kabupaten Sukabumi live tiktok setihap hari demi cuan | Foto : Capture Tiktok @Alifah Fitria mans shop
Food & Travel25 November 2024, 10:00 WIB

7 Tips Liburan di Sukabumi Saat Musim Hujan, Tetap Seru dan Menyenangkan

Dengan mengikuti tips ini dan memilih destinasi yang aman, liburan Anda di Sukabumi tetap akan menyenangkan meskipun hujan turun.
Ilustrasi - Jadikan cuaca sebagai bagian dari pengalaman untuk menikmati sisi lain keindahan alam dan budaya Sukabumi. (Sumber : Freepik.com/@jcomp).
Nasional25 November 2024, 09:30 WIB

Pidato Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2024, "Guru Hebat, Indonesia Kuat"

Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 berlangsung dengan penuh khidmat di halaman Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia, Jakarta.
Tema HGN 2024, "Guru Hebat, Indonesia Kuat," mengangkat peran penting guru dalam membentuk generasi penerus yang tangguh dan berkualitas. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi25 November 2024, 09:27 WIB

Cerita Pilu Keluarga Huni Rumah Reyot di Purabaya Sukabumi, Tak Kunjung Dapat Bantuan

Cerita Diwan Budiansyah (35 tahun), menempati rumah panggung ukuran 5 meter X 6 meter, dengan kondisi rusak parah, di Kampung Muara RT 006/08 Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi.
Kondisi rumah Diwan Budiansyah yang reyod dan miring di Purabaya Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat25 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Teh Kunyit untuk Asam Lambung, Yuk Simak Langkahnya!

Kunyit mengandung senyawa aktif bernama kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Sifat inilah yang dipercaya dapat membantu meredakan peradangan pada lambung dan mengurangi gejala asam lambung.
Ilustrasi - Kombinasikan konsumsi teh kunyit dengan pola makan sehat untuk atasi asam lambung.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi25 November 2024, 08:52 WIB

Gashuku dan Pelantikan Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Sukabumi

Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi sukses menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN
Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN di Cikidang, Sabtu dan Minggu, 23-24 November 2024 | Foto : Istimewa
Keuangan25 November 2024, 08:40 WIB

Kenaikan PPN 12 Akan Berdampak Turunya Penjualan Tekstil, Ini Alasannya

Direktur Ekskutif YKTI, Ardiman Pribadi, menjelaskan bahwa jika PPN dinaikkan menjadi 12 persen, beban pajak yang diterima konsumen akhir akan mencapai 21,6 persen dari harga barang.
Kenaikan PPn 12 persen bisa berdampak turunnya penjualan tekstil | Foto : Kain / Tekstil by Pixabay
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)