Cerita Ijang di Sukabumi, 3 Hari Terjebak di Lubang Bekas Tambang dengan Tulang Remuk

Rabu 26 Mei 2021, 19:42 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Selamat setelah terjebak di lubang sedalam 30 meter lebih, selama tiga hari dalam kondisi tulang remuk jadi pengalaman sangat berharga bagi Ijang (39 tahun).  Ujang beruntung ditemukan oleh warga, saat ia sudah pasrah dan lemas didalam lubang pengap bekas tambang emas yang sudah lama tak beroperasi di Desa Pasawahan Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Saat ini Ijang (39 tahun) tengah menjalani perawatan di pengobatan alternatif patah tulang di Kecamatan Simpenan. Ia hanya bisa tergolek karena ada tulang rusuk yang patah dan luka serius di bagian punggung belakang.

Kepada awak media yang mengunjunginya di lokasi pengobatan, Ijang menceritakan peristiwa yang nyaris merenggut nyawa tersebut. Warga Kampung Sampalan, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Simpenan ini rencananya akan berburu burung pada hari Selasa tanggal 18 Mei 2021. 

Setelah memarkirkan motornya di dekat rumah warga  Kampung Pasawahan, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, ia pun mulai mengendap-endap membawa senapan angin kesayangannya. Sekitar pukul 09.30 WIB, Ijang mulai masuk ke kebun dan hutan di kawasan tersebut.

"Setengah jam mungkin jalan menyusuri kebun tiba-tiba langsung jatuh. Tidak ada apa-apa langsung jatuh. Saya niatnya cari burung, tapi saat itu belum beraksi. Saya ingetnya sampai situ aja, saya jatuh," ujarnya sambil sesekali meringis menahan rasa sakit.

Sempat tidak sadarkan diri, Ijang tersadar saat mendengar suara adzan. Terus berteriak-teriak minta tolong membuat tubuhnya lemas. 

photoIjang lemas dan terluka sesaat setelah dievakuasi warga dari lubang sedalam 35 meter - (istimewa)</span

"Alhamdulillah saya gak merasa lapar. Minum masih bisa karena bawa bekal. Semua peralatan berburu ikut jatuh masuk ke lubang, Senapan, senter bekal makan dan minum. Didalam lubang itu waktu terasa sebentar, mungkin karena saya sempat tertidur atau pingsan, sadar lagi pas dengar adzan," sambung Ijang.

Ijang merasa sangat beruntung, karena bisa selamat ditemukan oleh warga, mengevakuasi dari dalam lubang tersebut, dengan kondisi tubuh terluka. Ijang dievakuasi warga setempat pada Kamis siang tanggal 20 Mei 2021, sekitar pukul 12.00 WIB.

"Saya berterima kasih banyak kepada warga disana, sudah menemukan dan bersusah payah menolong," pungkasnya.

Reporter sukabumiupdate juga sempat bertemu dengan aki Maja (60 tahun) yang pertama kali menemukan Ijang di dalam lubang kawasan kebun blok pasawahan, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi

Penemuan Ijang, ungkap aki Maja berawal dari kecurigaannnya melihat motor terparkir  dekat rumahnya seharian. "Sore itu tanya ke anak, itu motor siapa? Katanya punya laki-laki bawa senapan angin. Sudah biasa halaman rumah dipakai parkir warga yang berburu dengan senapan atau mancing," jelasnya kepada sukabumiupdate.com.

Namun karena keesokan harinya motor itu masih parkir dihalaman rumahnya, Maja mulai curiga. Bersama warga, ia sepakat akan melakukan pencarian jika hingga Kamis pagi motor itu masih parkir dan belum diambil pemiliknya.

photoIjang alami patah tulang rusuk dan pinggung belakang dan saat ini jalani pengobatan alternatif - (istimewa)</span

Maja curiga karena sempat mendengar suara minta tolong pelan saat ia tengah memikul padi dari sawah. Namun karena hanya terdengar sekali, pelan dan tidak terlalu jelas, Maja dan tetangganya yang saat itu tengah panen, tidak langsung melakukan pencarian.

"Kita sepakat untuk mencari suara di sekitar kebun bersama tetangga guna menghilangkan rasa pemasaran," sambungnya.

Bersama warga, sekitar 4 orang Maja langsung mendatangi lokasi asal suara yang sempat didengarnya, yaitu di dalam blok kebun. Akhirnya korban ditemukan di lubang yang mulai tertutup rerumputan, masih di kawasan kebun pinggir hutan.

"Pas dicek ke dalam lubang ada sinar lampu senter dan suara korban minta tolong. Kami langsung melakukan pertolongan menggunakan tali tambang dan pohon kayu. Tapi sempat gagal karena kecium bau asam dari dalam lubang itu, takut ada gas beracun," beber Maja.

Baca Juga :

Kemudian ia meminta anaknya untuk pergi ke kampung, meminta bantuan warga lainnya. Termasuk mencari blower untuk sedot angin dalam lubang. Tak lama, warga datang bersama anggota Polsek Simpenan.

"Kondisinya sudah lemas dan terluka saat diangkat dari dalam lubang, Sama pak polisi langsung dibawah ke rumah sakit. Infonya Ijang korban ini sekarang lagi pengobatan patah tulang, semoga cepat sembuh," pungkas aki Maja.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)