SUKABUMIUPDATE.com - Jumlah Keluarga Penerima Manfaat atau KPM bansos tunai Kemensos di Sukabumi berkurang, yang awalnya dari 88 ribu menjadi 68 ribu. Dengan demikian berkurang sebanyak 20 ribu KPM.
Hal itu diungkapkan Fajar Maulana Satgas Kantor Pos Kota dan Kabupaten Sukabumi kepada awak media usai menghadiri rapat penerima bansos tunai Kemensos di aula Kantor Kecamatan Cibadak, Selasa (13/4/2021). "Sekitar 18 persen [pengurangan] dari jumlah 88 ribu [penerima] sekarang kota kabupaten [Sukabumi] 68 ribu. Angkanya memang turun banyak," kata Fajar.
Baca Juga :
Fajar menuturkan untuk tahap yang sekarang, bansos tunai diberikan sekaligus 2 bulan sehingga per KPM menerima total Rp 600 ribu. Adapun rapat yang dilakukan dengan Muspika dan para Kades itu sebab verifikasi KPM Bansos Tunai tahap ini berbasis NIK e-KTP. "Untuk tahap ini kan verifikasinya berbasis NIK yang e-KTP dan tentu ini memerlukan verifikasi yang betul-betul. Penerimanya [harus] sesuai dengan daftar yang tertera di danom" jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa memperkirakan pengurangan KPM bansos tunai bakal memunculkan protes di tengah masyarakat. Adapun yang menjadi sasaran protes adalah pemerintah desa bukan instansi pemerintahan terkait.
"Jangankan ada pengurangan, angka [penerima] normal saja, warga yang tidak mendapatkan bantuan itu [warga] melakukan protes. Mereka datang ke desa, mereka tidak datang ke Dinsos. Apalagi sekarang ada pengurangan. Jelas beban psikologi kami bertambah dua kali lipat, karena tentulah banyak protes," kata Kades Karang Tengah Gerry Imam Sutrisno.
Menurut Gerry tujuan verifikasi BST melalui NIK e-KTP itu agar tidak ada warga yang menerima bantuan secara ganda dan data yang didapatkan valid. “Karena ketika sudah terintergrasi akan terlihat bantuan mana saja yang masuk ke masyarakat sehingga tidak ada double data dan double bantuan," tukasnya.
Hanya saja hingga saat ini masih banyak warga yang belum memiliki e-KTP. "Mereka masih belum memiliki NIK dan nomor KK yang belum terintegrasi. Sehingga pasti nanti terjadi kendala," ujar Gerry.
Kendati demikian, Gerry tetap akan mensosialisasikan mengenai penyaluran BST Kemensos ini kepada warganya. "Kita harus tetap melaksanakan sosialisasi ke masyarakat memberikan pengetahuan ke masyarakat bahwa sekarang bantuan itu berbasis NIK e-KTP, sehingga mereka harus paham,” tukasnya.