SUKABUMIUPDATE.com - Status geopark dunia bagi CPUGG (Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark) tak bisa dilepaskan dari keberadaan Kampung Adat Ciptagelar di Cisolok Kabupaten Sukabumi. Saat mendampingi kunjungan kang Emil (Ridwan Kamil) Gubernur Jawa Barat ke Kasepuhan kampung Adat Banten Kidul ini, Wakil Bupati Iyos Somantri menyebut Ciptagelar adalah cultural diversity atau keanekaragaman budaya yang menjadi salah satu syarat status CPUGG.
Hal ini diungkapkan Iyos Somantri kepada kang Emil pada kegiatan kunjungan tersebut Kamis (25/3/2021). Menurut Iyos, keterkaitan kampung adat dengan Sukabumi cukup erat bahkan saat ini menjadi aset keberadaan dari Ciletuh Palabuhanratu Global Geopark.
"Saat ini status CPUGG sendiri statusnya tengah direvalidasi oleh UNESCO. Ciptagelar merupakan salah satu destinasi di kawasan Geopark untuk mempromosikan atau memperlihatkan cultural diversity atau keanekaragaman budaya yang ada di Kabupaten Sukabumi. Jadi ketika ingin mengembangkan Geopark salah satu dengan mengelola keragaman budayanya yang kita miliki," papar Iyos dilansir rilis dokumentasi pimpinan Pemkab Sukabumi.
Menurut Wabup, selain berhubungan dengan geologi, geopark juga berhubungan dengan arkeologi, ekologi, nilai sejarah atau budaya. Keanekaragaman geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati (biodiversity) dan keanekaragaman budaya (cultural diversity).
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Bupati Sukabumi juga menyaksikan penyerahan bantuan dari Pemerintah Propinsi Jabar untuk Kampung adat Ciptagelar sebesar Rp. 50.000.000,- yang diterima secara simbolis oleh Kasepuhan Kampung Adat Ciptagelar Abah Ugi. Salah satunya untuk meningkatkan kemampuan pembangkit listrik tenaga air milik kampung adat Ciptagelar.