SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga di lokasi pergerakan tanah Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mulai meninggalkan pengungsian.
Beberapa warga yang masih bisa menempati rumah, kembali ke rumah. Bangunan SDN Ciherang yang jadi lokasi pengungsian mulai kosong.
Baca Juga :
"Di tempat pengungsian sudah tidak ada relawan, jadi kemungkinan warga merasa sepi dan jenuh. Ada yang kembali ke rumahnya masing-masing, ada yang ke rumah kerabatnya," kata Kepala Desa Cijangkar, Heri Suherlan saat dihubungi sukabumiupdate.com, Rabu (24/3/2021) malam.
"Ada juga 20 KK sudah membangun rumah panggung di tanah-tanah kerabatnya. Mereka membangun rumah dari bekas bahan bangunan yang sebelumnya terpaksa harus dirobohkan akibat terdampak pergerakan tanah," sambung Heri.
Ia melanjutkan, kebanyakan warga pulang ke rumah kerabatnya masing-masing tetapi ada 5 KK kembali ke rumahnya yang terancam atau di area pergerakan tanah.
"Untuk yang kembali ke tempat yang membahayakan, kita akan bujuk lagi untuk mengungsi karena hunian tetapnya (huntap) sudah pasti," Jelasnya.
Heri pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. "Sekitar 20 hektar tebing tanah tidak bisa dihuni lagi atau tidak bisa dibangun rumah kembali. Jadi saya menyarankan tanah tersebut ditanami pohon manggis," pungkas Heri.