SUKABUMIUPDATE.com - Eko Purtjahjanto atau pak Eko, guru SMPN 1 Cicantayan Kabupaten Sukabumi, dipersekusi oknum aparat desa gegera posting jalan rusak di Cijalingan. Pak Eko sudah menyatakan selesai dengan islah, damai tanpa dendam, namun soal apakah ia tetap kritis untuk mengkritik pemerintah lewat media sosial?
Usai rapat dengan pendapat yang digagas DPRD di Pendopo Sukabumi, Senin (13/3/2021) Eko sebenarnya sudah tak ingin berkomentar lagi soal kasus tersebut. "Sudah tidak ada apa-apa lagi, sudah islah," jelas Eko berusaha menghindari pertanyaan wartawan.
Namun karena terus didesak, Eko akhirnya menerangkan bahwa secara pribadi ia sudah nyaman tidak ada dendam dan lega akhirnya kasus tersebut berakhir islah. "Secara pribadi merasa lega, pinginnya nggak ikut rapat rapat lagi, karena sudah islah. Urusan saya dengan desa sudah tidak ada apa apa lagi," ucapnya kepada jurnalis.
Dengan tangan bersimpuh, Eko meminta untuk tidak tidak dipublikasikan lagi soal kasus persekusi yang dialaminya. "Sebenarnya sudah tidak perlu dipublikasikan lagi apalagi yang jelek jelek. Semua beres, udah nggak ada apa apa lagi, udah nggak dendam lagi, sekarang udah nyaman," sambungnya.
Baca Juga :
Kepada wartawan, Eko menegaskan bahwa ia dan keluarga belum pernah mendapatkan ancaman dari pihak manapun terkait kasus tersebut. Dengan tegas ia mengatakan akan tetap mengkritisi.
"Kalau mengkritisi tergantung, bisa iya bisa tidak. Tergantung situasinya seperti apa? Sebenarnya saya itu nggak pernah kritis serius, cuma guyonan dagelan, cuma yang membaca ada yang tersinggung ada yang tidak," pungkas Eko mengakhiri wawancara dengan wartawan di Pendopo Sukabumi.
Apa yang diungkapkan kepada wartawan ini juga disampaikan Eko di depan pimpinan DPRD Kabupaten Sukabumi. Eko merasa dua kali islah terkait masalah tersebut sudah cukup menegaskan bahwa persoalan antara dia dan oknum aparat desa Cijalingan sudah selesai.
Seperti diberitakan sebelum guru SMPN 1 Cicantayan ini didatangi aparat desa Cijalingan karena postingan soal jalan rusak. Momen pak Eko dimarahi tersebut direkam dan videonya viral hingga ia banjir dukungan dari banyak pihak, khususnya netizen.
Aksi persekusi yang dialami pak Eko ini kemudian islah difasilitasi forkompicam Cicantayan. Kedua pihak sepakat damai dan tidak memperpanjang masalah tersebut.