SUKABUMIUPDATE.com - Setahun pandemi Covid-19, para pedagang asongan yang terbiasa mangkal hingga berjualan naik turun angkutan umum di Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat merasa sangat terdampak.
Dari pengakuan mereka, kebanyakan merasakan dampak penurunan penghasilan. Bahkan tak jarang dagangannya tidak laku. Dampak ini paling dirasakan setelah satu tahun pandemi.
Baca Juga :
"Dampaknya sangat terasa dalam satu tahun terakhir. Pedagang seperti kami ini sangat bingung. Sebab kebutuhan dapur harus terus terpenuhi," ujar Dayat, pedagang tahu yang sering menjajakkan daganganya di sekitar Cicurug, Minggu (14/3/2021).
"Sebelum pandemi, saya bisa bawa pulang antara Rp 100.000 - 150.000. Tapi sekarang untuk mendapatkan Rp 50.000, begitu sulitnya. Masalah lainnya, sekarang sopir bus atau angkot juga terlihat keberatan untuk ditumpangi kami," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com.
Melihat situasi itu, Dayat pun harus putar otak agar bisa bertahan hidup di tengah pandemi. Lantas dia pun mencoba untuk berjualan hingga keluar masuk kampung menggunakan sepeda motor.
Karena itu, untuk bisa menghabiskan daganganya dia harus berusaha keras, dan rela berjualan lebih jauh lagi dari rumahnya. "Hasilnya memang cukup lumayan, meski harus usaha lebih keras lagi," pungkas Dayat.