SUKABUMIUPDATE.com - Cisolok adalah gerbang Jawa Barat di pesisir selatan Sukabumi yang berbatasan langsung dengan Provinsi Banten. Kecamatan dengan luas wilayah kurang lebih 17.300 hektar ini terus berbenah menjadi kawanan nan elok, pintu masuk menuju Unesco Global Geopark Ciletuh-Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi.
Cisolok adalah satu dari 8 kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang masuk kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Soal potensi, kecamatan yang terdiri dari 13 desa dengan jumlah penduduk kurang lebih 64.000 Jiwa ini dianugerahi tuhan dengan keindahan alamnya.
Dengan jumlah kepala keluarga sekitar 21 ribu Kecamatan Cisolok memiliki sumber daya alam lengkap yaitu Gurilaps; Gunung, Rimba, Laut, Pantai dan Sungai. Ditambah lagi disini bermukim salah satu kampung adat banten kidul Ciptagelar, Sirnaresmi dan Ciptamulya dan yang menjadi kebanggaan Indonesia bahkan dunia.
Keberadaan kampung adat ini juga yang mempertahankan sektor pertanian sebagai mata pencaharian masyarakat tradisionalnya. "Wilayah pegunungan seperti Cilelat, Wanajaya, Sirnaresmi itu masih kuat sektor pertaniannya," ujar Camat Cisolok Kurnia Lismana kepada Sukabumiupdate.com diruang kerjanya, Selasa (9/3/2021) kemarin.
Disamping sektor kelautan karena Cisolok memiliki kampung nelayan yang hingga kini masih bertahan. Ada 4 desa di Cisolok yang memiliki pantai dan warganya mayoritas menjadi nelayan.
Selain seni budaya, Cisolok juga memiliki sumber daya alam yang diakui dunia yaitu geyser cipanas. Semburan air panas alami dari aliran sungai yang tidak cukup banyak ditemukan di Indonesia.
Soal pantai ada Karang Hawu, Cibangban, Cikembang dan sejumlah pantai eksotis lainnya yang selama ini berhasil menyedot kunjungan wisata. Menurut Kurnia Lismana, ragam potensi alam khususnya pariwisata di Cisolok kedepan akan mendapatkan sentuhan pembangunan baik dari Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat hingga pemerintah pusat.
"Untuk program dari pusat maupun provinsi di tahun ini dalam rangka mendukung validasi CPUGG ada dua geosite yang saat ini di intervensi provinsi yakni karanghawu dan Geyser Cisolok," jelasnya.
Diterangkan Kurnia, Geyser Cisolok akan direvitalisasi secara full, tak hanya fisik tapi juga sisi sejarah dan geologinya. Begitupun pantai Karang Hawu yang rencananya akan dibangun masjid di atas bukit dengan skywalk langsung ke laut.
"Dua tempat ini intervensi pemerintah provinsi. Geyser Cisolok nanti menurut saya akan cukup bagus karena bantuan dari Gubernur Jawa Barat termasuk Karang Hawu. Tahun depan itu akan terlihat bagaimana keindahan Cisolok," terangnya.
"Nah di Sukabumi saya rasa yang paling lengkap di Cisolok ini, kita dari kemarin sudah mengarahkan ke pariwisata, namun keburu pandemi untuk itu bukan tertunda tapi perkembanganya jadi lambat," sambungnya.
Berbenah tak hanya dilakukan di sektor pariwisata, pemerintah juga rencananya bakal membangun dermaga Pajagan. Menurut camat, potensi ini dilirik oleh Kementerian Maritim dan Investasi.
"Pusat rencananya membangun dermaga Pajagan, pak Luhut Menteri Maves pernah kesana. Provinsi juga akan merevitalisasi perbatasan Banten itu, kemungkinan tahun depan karena sempat tertahan pandemi Covid 19," bebernya.
Infrastruktur dan fisik segera dibangun, pemerintah daerah khususnya Kecamatan Cisolok ditantang untuk mempersiapkan sumber daya manusia agar semua pembangunan itu berdampak pada kesejahteraan warga lokal. Salah satunya melakukan inventarisasi produk lokal warga Cisolok dan mengembangkannya.
Ada potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Cisolok yang saat ini tengah ditangani oleh pemerintah kecamatan dan dinas terkait. Seperti produksi sambal yang saat ini sudah masuk ke sejumlah minimarket yang ada di Kecamatan Cisolok.
"Di kita ada moto Cemilan dan Cinderamata Cisolok nan Elok. Kita sudah promosi ke beberapa hotel, tempat makan maupun gerai gerai ternyata menyambut sangat antusias, nah sekarang belum terealisasi karena tertahan pandemi ini. Banyak produk UMKM disini mudah mudahan kedepan akan terealisasi," pungkasnya.