SUKABUMIUPDATE.com - Anak perempuan berusia 6 tahun yang diduga jadi korban KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) di Surade, Sukabumi, Jawa Barat dirawat di RSUD Palabuhanratu. Ia harus menjalani operasi karena mengalami luka patah tulang.
Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Palabuhanratu, dr Wisnu Budi Haryanto, mengatakan anak perempuan tersebut harus menjalani operasi akibat luka patah tulang yang komplit tertutup di ujung paha. "Sudah kita konsultasikan ke dokter bedah ortopedi," ujarnya saat diwawancarai, Rabu (3/3/2021).
Wisnu menyebut, jika kondisi anak memungkinkan, maka bisa dilakukan operasi hari ini. "Kalau enggak, ya besok. Melihat kondisi anak dulu. Jadi, pas datang ke sini anak itu kondisinya lemas," sambungnya.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, Wisnu mengatakan anak tersebut merupakan korban kekerasan sehingga semua pembiayaan dibiayai Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
"Kemarin dapat laporan karena itu kekerasan pada anak, menggunakan anggaran dari Pemda. Rencana dipasang implan atau platinum. Itu udah kita pesankan juga. Pokonya kita support banget pasien anak itu," jelasnya.
"Untuk luka yang lain, mohon maaf, itu ranahnya di IGD. Yang jelas lukanya di ujung tulang paha, itu bahaya kalau tidak segera dioperasi kata dokter bedah ortopedinya. Pokonya anak itu akan menjadi prioritas kami," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, bocah malang itu diselamatkan warga dan langsung dibawa ke RSUD Jampang Kulon, Minggu (28/2/2021). anak itu dibawa ke RSUD karena wajahnya memar dan jalannya terseok-seok.
Dari hasil pemeriksaan di RSUD Jampang Kulon, anak itu mengalami retak tulang pada bagian paha kiri, kaki kanan. Lalu di telapak tangan terdapat bekas luka bakar. Kemudian, di tangan anak tersebut juga ada bekas luka terkilir, serta ada lebam membiru di muka dan punggung.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di setiap kegiatan.