SUKABUMIUPDATE.com - Kebonpedes adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang menjadi percontohan inovasi pelayanan publik, baik tingkat daerah maupun Provinsi Jawa Barat. Sebagai kecamatan terkecil di Kabupaten Sukabumi, Kebonpedes memanfaatkan potensi tersebut untuk memperkuat pelayanan kepada masyarakatnya.
Dengan luas I034 hektar atau 10.34 kilometer persegi, Kebonpedes berbatasan dengan Kota Sukabumi Sukaraja dan Nyalindung. "Wilayah yang kecil ini menjadi potensi. Kami berkomitmen meningkatkan pelayanan prima untuk masyarakat. Karena secara geografis, kami tidak punya kendala aksesibilitas untuk menjangkau seluruh pelosok dalam waktu singkat," jelas Camat Kebonpedes, Ali Iskandar kepada sukabumiupdate.com, Kamis (25/2/2021).
Komitmen ini diwujudkan dalam sejumlah inovasi pelayanan publik yang dilakukan pemerintah Kecamatan Kebonpedes, yang berujung penghargaan. Ali menjelaskan bahwa pada tahun 2019 meraih kecamatan terbaik penyelenggara PATEN Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan.
"PATEN itu komitmen dan realisasi pengelolaan layanan cepat mulai one stop service satu pintu," tegasnya.
Ditahun yang sama juga meraih anugrah kecamatan K3 yaitu Kebersihan, Ketertiban dan Ketentraman. Tahun 2020 meraih penghargaan sinergitas kinerja kecamatan, "masih di tahun 2020 kecamatan terbaik penyelenggara layanan publik melalui program bajak deh ah yang berlanjut ke tingkat provinsi Jawa Barat," sambung Ali.
Salah satu terobosan pelayanannya ini soal adminduk atau administrasi kependudukan. Kebonpedes meluncurkan program LAYANI AJA (Inovasi Layanan Antar Jemput Adminduk) pada 2020 lalu.
LAYANI AJA adalah layanan administrasi kependudukan yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sukabumi, dengan cara mendayagunakan dan mengoptimalkan peran dan kedudukan Camat dalam Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) sebagaimana Permendagri No. 4 tahun 2010, yang ditindaklanjuti dengan Kepmendagri No. 138–270 Tahun 2010, Tentang Petunjuk Teknis Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan.
Berbasis sistem dan komitmen dengan cara menjemput, memproses, dan mengantar kembali dokumen hasil proses kepada warga, atau kemudian pelayanan yang diterima warga sekurang-kurangnya cukup sampai tingkat kecamatan.
"Tahun 2020 kami juga menjadi rujukan banyak kecamatan di wilayah Samsat Cibadak. Terkait inovasi pengumpulan dan penanganan pajak kendaraan bermotor. Disini kami punya program bajak deh ah, yaitu bayar pajak dengan sampah berkah," sambung Ali Iskandar.
Selain itu, masih ada program Bidan Akta-ku. Inovasi Kebonpedes mempercepat layanan akta kelahiran plus kartu identitas anak.
Tak hanya pelayanan publik, aparatur juga sangat perhatian dengan kenyamanan warga saat datang ke kantor kecamatan. Fasilitas kantor juga diperbaiki, mulai dari ruang pelayanan administrasi hingga ruang khusus menyusui, bermain anak hingga etalase produk unggulan.
Walaupun bukan kawasan industri, Kebonpedes juga memiliki sentra kerajinan makanan seperti nasi liwet instan dan lainnya, sentra pembuatan golok, hingga produk rajut. "Ada sejumlah industri kecil yang tetap berproduksi, kita dorong untuk terus berkembang. Inovasi menjadi korbisnis kita, seperti bank sampah awalnya hanya 1 kita sudah ada 30," beber Ali.
Kebonpedes sebagai kawasan kecil memiliki populasi penduduk sekitar 32 ribu jiwa (Data BPS). Hanya ada lima desa di wilayah kecamatan ini yaitu; Sasagaran, Jambenenggang, Cikaret, Kebonpedes dan Bojong Sawah.
"Kita kebanyakan masih bertahan di sektor pertanian," tegas Camat Kebonpedes.
Tidak seperti daerah lain di Kabupaten Sukabumi yang memiliki potensi wisata alam. Kebonpedes tercatat hanya memiliki satu destinasi yang sudah sering dikunjungi oleh wisatawan yaitu Bukit Baros.
"Warga juga sering berkunjung ke Bojong Sawah. Disana ada warga yang mengumpulkan benda-benda keramat dan sering bertirakat, kita dorong destinasinya. Ada wisata air sungai Cimandiri dari Bojongsawah dan sasagaran yang masih terus dikembangkan tapi masih sulit infrastrukturnya. Juga Wisata Holtikultura di Desa Kebonpedes, mina padi dan lahan tanam sorgum," beber Ali.
Kebonpedes di tahun 2021 ini tengah fokus pada pengembangan infrastruktur wilayah untuk mengatasi sejumlah kampung yang masih terisolir. Menurut Ali ada sejumlah kampung yang hanya bisa diakses oleh kendaraan roda dua.
"Fokus kita disana, akses warga dibangun. Termasuk kita tengah memikirkan akses dari Kebonpedes langsung ke Terminal Jubleg yang menjadi aset ekonomi. Kita berharap Jublek jadi dibangun menjadi pasar semi," pungkasnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.