SUKABUMIUPDATE.com - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sukabumi membidik dua sektor ekonomi mikro dan sektor kepariwisataan untuk mendorong daya beli di masyarakat yang mengalami penurunan saat ini.
Maman Abdurahman, Kepala Bappeda Kabupaten Sukabumi menyatakan masyarakat pendapatan menengah berkontribusi lebih dari 36 persen tingkat konsumsi nasional. Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini terjadi penurunan daya beli di masyarakat sebanyak 40 persen.
"Hal itu menjadi salah satu pemicu masalah ekonomi dan sosial," ujar Maman dalam workshop pengembangan ekonomi mikro. Kegiatan yang dihadiri para pelaku usaha ekonomi mikro perwakilan DPKUKM, DPESDM dan Bagian Perekonomian Setda dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Sukabumi, Rabu (24/2/2021) kemarin.
Dijelaskan, Maman berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong daya beli tersebut diantaranya dengan menguatkan kembali kegiatan ekonomi mikro yang menjadi bantalan penahan krisis melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). "Yakni potensi Sektor Ekonomi Mikro dan Kepariwisataan di Kabupaten Sukabumi," jelasnya.
Maman mengatakan, World Economic Forum (WEF) di Tahun 2020 menyatakan bahwa Indonesia berada para urutan ke-3 sebagai negara yang berpotensi untuk lebih terglobalisasi dari tahun-tahun sebelumnya.
"Perdagangan dan pasar bebas, kecepatan kemajuan teknologi dan pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi sektor mikro di semua tempat termasuk Sukabumi dan kondisi tersebut menjadikan tantangan pelaku UMKM semakin kompleks," terangnya.
Masih kata Maman, tantangan tersebut menurutnya perlu disiasati dengan membentuk pelaku ekonomi mikro yang adaptif dengan perubahan dinamika perekonomian yang sangat cepat berubah (volatile) tersebut. Adopsi dan adaptasi sebagai kata kunci dari keberhasilan perubahan.
"Ketangkasan (agility) pelaku usaha mikro untuk membaca potensi yang ada juga menjadi daya ungkit keberhasilan usaha mikro untuk dapat bangkit dan mandiri secara ekonomi," bebernya.
Lebih lanjut, Maman mengatakan pemanfaatan berbagai jenis modal (capital) yang ada di Kabupaten Sukabumi diharapkan mampu untuk mendorong perekonomian masyarakat saat ini. "Modal sosial, modal sumber daya manusia dan modal alam yang tersedia dapat dikembangkan pada berbagai sektor potensial dengan harapan dapat mendorong perekonomian di Kabupaten Sukabumi," jelasnya.
Maman menambahkan, mindset inovatif dan Kolaboratif harus menjadi nafas dalam melakukan usaha, karena untuk saat ini ukuran usaha tidak menjadi persoalan. Head to head dengan perusahaan besar tidak bisa dihindari, namun yang menjadi pembeda bukan modal yang dimiliki, tapi mindset yang dibalut dengan kolaborasi membangun sektor ekonomi mikro yang lebih kuat lagi.
"Pemerintah Kabupaten Sukabumi senantiasa mendorong pengembangan usaha ekonomi mikro yang ada. Salah satu bentuk konkret pengembangan yang dilakukan pembinaan usaha mikro dan industri kecil berdasarkan klasterisasi yang telah ditetapkan, branding UMKM dan IKM yang berdaya saing hingga workshop yang mengkolaborasikan pelaku usaha, akademisi dan stakeholder terkait," jelasnya.
"Guna menunjang hal tersebut data yang tepat menjadi hal dasar dalam rangka mendukung keberhasilan pembinaan yang dilakukan agar mampu mendorong perekonomian Kabupaten Sukabumi," tandasnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.