Kisah di Balik Hancurnya Tank Perang Dunia II Inggris di Sukabumi

Sabtu 20 Februari 2021, 09:17 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sukabumi menjadi lokasi perlawanan pribumi terhadap Inggris yang mengakibatkan tank legendaris Perang Dunia II hancur. Letnan Kolonel Eddie Soekardi pun menjadi aktor dalam kisah bersejarah itu.

Eddie layak bangga karena sebagai Komandan Resimen III TKR atau Tentara Keamanan Rakyat yang membawahi Bogor, Sukabumi, dan Cianjur pada 1945-1946, berhasil menyusun strategi yang membuat tentara Inggris (yang berpengalaman di palagan Burma, Malaya, dan Singapura) kocar-kacir di sepanjang jalur Bojongkokosan, Sukabumi, Cianjur pada Desember 1945-Maret 1946.

Dilansir dari Historia, peristiwa tersebut membuat Inggris mengalami kekalahan parah dan menyebabkan ratusan serdadunya gugur, luka-luka, hingga 150 kendaraan tempur mereka hancur (termasuk tank Sherman yang terkenal legendaris dalam Perang Dunia II). 

Pada akhir April 2014 Eddie menuturkan bahwa taktik hit and run dan pengarahan sniper di sepanjang jalur peperangan merupakan strategi yang digunakanannya dalam melawan Inggris. Bahkan dalam suatu pertempuran, salah satu pimpinan batalion Inggris berhasil ditewaskan.

Apa yang dikatakan Eddie juga selaras dengan catatan dalam buku The Fighting Cock: The Story of The 23rd Indian Division karya Kolonel A.J.F. Doulton. Dalam buku tersebut Doulton bercerita tentang seramnya "neraka Sukabumi-Cianjur bagi militer Inggris". "Inilah Perang Jawa sesungguhnya bagi kami," tulis Doulton.

Sementara itu, pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengungkapkan bahwa Eddie yang merupakan putra R.H. Didi Sukardi itu adalah lulusan Pembela Tanah Air atau PETA Bogor yang kemudian ditempatkan di Palabuhanratu.

"Sesudah proklamasi beliau menjadi Wakil Ketua Badan Keamanan Rakyat atau BKR, lalu menjadi Ketua BKR dan terlibat dalam pengambilalihan kekuasaan di Sukabumi. Saat itu Inggris mengalihkan jalur perbekalan lewat Sukabumi karena diserang di Jalur Cikampek," kata Irman kepada sukabumiupdate.com, Sabtu, 20 Februari 2021.

Melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945, BKR kemudian diubah menjadi TKR dan setelah mengalami beberapa kali perubahan nama, akhirnya menjadi Tentara Nasional Indonesia.

Irman yang juga penulis buku Soekaboemi the Untold Story ini menjelaskan bahwa Perang Konvoi melawan Inggris tersebut sebenarnya berlangsung selama dua kali, yakni pada Desember 1945 dan Maret 1946.

Salah satu penyebab terjadinya Perang Konvoi I adalah karena Inggris tidak melibatkan TKR dalam mengembalikan para tawanan dan perbekalan. Padahal sebelumnya Inggris dan Indonesia bersepakat bahwa akan melibatkan TKR dalam pengembalian tawanan dan perbekalan tersebut. Irman mengatakan, yang dimaksud para tawanan adalah orang-orang Eropa yang sebelumnya ditahan oleh Jepang.

"Saat Jepang kalah, namun sekutu belum datang, para tawanan masih di bawah pengawasan Jepang dan sebagian di bawah pengawasan pemerintah setempat. Nah dalam pengembalian tawanan itu, sayangnya Inggris tidak mematuhi kesepakatan dan main kirim-kirim saja melewati area kekuasaan TKR. Bahkan mereka sempat pula mengambil tawanan di Ubrug tanpa sepengetahuan TKR dan pemerintah setempat," papar Irman. Sementara penyebab Perang Konvoi II adalah untuk mencegah Bandung dikuasai Inggris.

photoPanser Wagon dalam Perang Konvoi di Sukabumi - (Delpher)

Irman juga merinci titik yang menjadi lokasi Perang Konvoi. Ia mengatakan bahwa Perang Konvoi I terjadi di Bojongkokosan, Kampung Ongkrak Pamuruyan, Karangtengah Cibadak, Degung Kota Sukabumi, dan Sukaraja. Sedangkan Perang Konvoi II terjadi di Kampung Ongkrak Pamuruyan, Cikukulu, Degung Kota Sukabumi, Sukaraja, Gekbrong Cianjur, Cikaret, dan Ciranjang.

"Saat Perang Konvoi I Cibadak dibombardir pesawat Inggris," ujarnya.

Selain di Sukabumi, pasukan Inggris juga dibuat tidak berdaya di Cianjur. Soeroso disebut menjadi pimpinan gerilyawan kota yang berhasil mengganggu pergerakan Batalion 3/3 Gurkha Rifles (kesatuan elite militer Inggris yang diperkuat orang-orang Gurkha) dari Bandung ke Sukabumi.

Bersama gerilyawan lain dari Batalion 3 Resimen III TRI, Lasykar Hizbullah dan Sabilillah, Pesindo, Lasykar BBRI atau Barisan Banteng Republik Indonesia cabang Cianjur-Sukabumi pimpinan Soeroso menyerang Batalion 3/3 Gurkha Rifles yang diperkuat tank Sherman, panser Wagon, brencarrier, dan sejumlah truk berisi pasukan.

Meskipun hanya menggunakan molotov cocktail (bom sederhana yang terbuat dari botol yang diisi bensin dan disertai sumbu) dan sejumlah pucuk senjata, mereka berhasil melakukan serangan terstruktur dari sudut-sudut pertokoan dan lorong-lorong rumah yang berderet di sepanjang pusat kota Cianjur.

Bagi para serdadu Gurkha Rifles, situasi tersebut cukup membingungkan dan mereka hanya bisa bertahan dan membalas serangan itu sekenanya dari balik kendaran-kendaraan tempur.

Ketidakberdayaan salah satu satuan elite militer Inggris dalam Perang Dunia II tersebut menjadi bukti bahwa orang-orang Indonesia mengalami kemajuan dan semakin militan. Eddie sendiri mencatat keberlangsungan perang itu dari perspektif tentara Indonesia.

Dalam Perang Konvoi Sukabumi-Cianjur 1946 tersebut, lelaki kelahiran Sukabumi pada 18 Februari 1916 ini menulis bahwa faktor paling signifikan yang menyebabkan unggulnya TKR dan lasykar adalah semangat tinggi dan bantuan rakyat.

Setelah menaklukan Inggris di Sukabumi, karier militer Eddie melejit. Selepas menjabat Kepala Staf Brigade Guntur di Tasikmalaya, ia didapuk menjadi Komandan Brigade 14 Divisi Siliwangi dan sukses memadamkan perlawanan Front Demokrasi Rakyat Partai Komunis Indonesia atau FDR PKI di Kedu, Jawa Tengah. Namun sayang, saat kembali ke Jawa Barat pasca long march Divisi Siliwangi pada 1948, Eddie ditangkap oleh militer Belanda di Ciamis.

Penangkapan tersebut membuat heboh Divisi Siliwangi dan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia di Yogyakarta. Namun menurut versi buku Siliwangi dari Masa ke Masa, Eddie sebenarnya tidak ditangkap, tetapi secara sepihak tanpa koordinasi dengan Panglima Divisi dan pimpinan TNI melakukan gencatan senjata dengan militer Belanda di Ciamis.

Selepas perang Eddie sempat menjadi panglima di Kalimantan. Namun ia mengakhiri karirnya sebagai tentara pada 1957 dengan pangkat kolonel. Selanjutnya ia banyak berkiprah di dunia bisnis. 

Pada 5 September 2014, Eddie menghembuskan napas terakhirnya di Bandung. Meskipun tidak banyak orang tahu mengenai perjuangannya, namun sejarah mencatat bahwa ia adalah salah satu komandan gerilyawan Indonesia yang disegani militer Inggris pada 1946.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Nasional22 Februari 2025, 12:19 WIB

Retret Kepala Daerah, Wali Kota Sukabumi Bicara Fiskal dan Banyak Materi Penting untuk Kemajuan Daerah

“Hari kedua retret dimulai dengan pemaparan materi dari Mendagri, membahas hubungan pusat dan daerah, baik pemerintahan, keuangan dan lainnya,” ucap Ayep.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam retret kepala daerah hari kedua (Sumber: dok ayep zaki)
Entertainment22 Februari 2025, 12:00 WIB

Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan

Tagar Kabur Aja Dulu sedang viral di media sosial sebagai bentuk kekecewaan sekaligus keresahan masyarakat generasi muda terhadap kondisi Indonesia dari segi ekonomi, sosial, hingga politik.
Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan (Sumber : Instagram/@raffinagita1717)
Life22 Februari 2025, 11:15 WIB

5 Tips Ampuh Agar Puasa Kamu Lancar Tanpa Lemas dan Lapar

Puasa adalah ibadah yang mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu, termasuk lapar dan haus. Namun, bagi sebagian orang, puasa bisa membuat tubuh terasa lemas dan lapar, terutama saat beraktivitas di tengah hari.
Ilustrasi Lemas dan Lapar Saat Menjalankan Ibadah Puasa (Sumber : Freepik/@onlyyouqj)
Produk22 Februari 2025, 11:06 WIB

BUKA Tegaskan Posisi Hukum dalam Sidang PKPU, Harapkan Putusan dari Majelis Hakim

BUKA atau Bukalapak tetap tegaskan posisi hukum dalam persidangan PKPU, dan meminta Hakim lanjutkan sidang dan menunggu putusan.
BUKA atau Bukalapak tetap tegaskan posisi hukum dalam persidangan PKPU, dan meminta Hakim lanjutkan sidang dan menunggu putusan. (Sumber : Istimewa.).
Bola22 Februari 2025, 11:00 WIB

Prediksi Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persita Tangerang akan bertemu dengan Borneo FC pada laga pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Indomilk Arena.
Prediksi Persita vs Borneo FC di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor (Sumber : Instagram/@borneofc.id dan @persita.official)
Jawa Barat22 Februari 2025, 10:02 WIB

Sekretaris Komisi V DPRD Jabar Ucapkan Selamat atas Pelantikan KDM-Erwan sebagai Gubernur-Wagub 2025-2030

Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat Muhammad Jaenudin menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030.
Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat Muhammad Jaenudin (Sumber: dok sukabumiupdate)
Film22 Februari 2025, 10:00 WIB

15 Rekomendasi Film Terbaru Indonesia di Bioskop, Cocok Buat Hiburan Akhir Pekan

Tentu film-film baru Indonesia yang hadir di bulan Februari 2025 ini mengusung berbagai macam genre romantis, drama, melodrama, misteri, komedi, hingga horor. Cocok banget untuk menjadi rekomendasi hiburan saat libur akhir pekan
15 Rekomendasi Film Terbaru Indonesia di Bioskop, Cocok Buat Hiburan Akhir Pekan (Sumber : Istimewa)
Sukabumi22 Februari 2025, 09:47 WIB

Kematian Samson Sang Preman Kampung, Polres Sukabumi Amankan Bambu Runcing Berlumuran Darah

Preman kampung Cihurang ini ditemukan tak bernyawa tak jauh dari rumahnya Jumat, 21 Februari 2025 petang, berlumuran darah dengan tubuh penuh luka.
Garis polisi di lokasi terbunuhnya Samson, sang preman kampung Cihaur Cidadap Simpenan Sukabumi (Sumber: su/ilyas)
Life22 Februari 2025, 09:01 WIB

Cara Menanamkan Kebiasaan Puasa pada Anak Sejak Dini: Trik Sukses Agar Mereka Bersemangat

Mengajarkan anak untuk berpuasa sejak dini adalah salah satu cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan kedisiplinan.
Ilustrasi Mengajarkan Kebiasaan Puasa Pada Anak Sedari Dini (Sumber : Freepik)
Bola22 Februari 2025, 09:00 WIB

Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: Tantangan Pangeran Biru Raih 3 Poin!

Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib/@MaduraUnitedFC).