SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi membuka bimbingan teknis penyusunan proposal inovasi pelayanan publik tahun 2021 di Balai Kota Sukabumi, Selasa (16/2/2021). Kegiatan ini untuk mendorong lahirnya inovasi pelayanan publik di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Dalam Bimtek ini hadir Asda III Bidang Administrasi Iskandar, Kabag Organisasi Setda Kota Sukabumi Ida Halimah, dan narasumber Direktur The Jabar Ekspres Institute of Pro Otonomi Suhendrik. '' Menyadari benar saat ini pemerintah pusat dan provinsi kota/kabupaten diharapkan melahirkan inovasi layanan publik lebih baik dibandingkan sebelumnya,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Baca Juga :
Sehingga sebuah proses reformasi birokrasi penting karena jangan sampai birokrasi menghambat kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya perlu penataan pemerintahan dan kelembagaan termasuk perlu penataan sumber daya manusia menjadi lebih baik dalam konteks pelayanan kepada masyarakat.
Dimana kata Fahmi, pemerintah telah melaksanakan perjanjian kinerja pejabat eselon dua, maksudnya pejabat eselon dua mendukung penuh pelaksanaan program visi misi tertuang dalam RPJMD Kota Sukabumi. Bukan hanya eselon dua yang lainnya juga sama ke pejabat eselon tiga dan lainnya dalam rangka siap siaga dalam pelayanan terbaik kepada warga.
''Dalam kerangka perjanjian kinerja yang diminta adalah bagaimana para pimpinan SKPD dalam percepatan pembangunan menggulirkan one agency one innovation atau satu lembaga harus memiliki satu inovasi,'' cetus Fahmi. Ditindaklanjuti surat kepada lembaga yakni satu SKPD wajib memiliki minimal satu inovasi.
Menurut Fahmi, sejak 2017 hingga 2020 Pemkot Sukabumi mendapatkan banyak penghargaan terkait inovasi pelayanan publik mulai inovasi Cetek di RSUD Al Mulk. Terakhir di 2020 di masa pandemi banyak penghargaan diraih membuktikan masih mampu memberikan sumbangsih inovasi dalam pelayanan publik. Misalnya inovasi Home Care masuk top 45 inovasi pelayanan publik tingkat nasional.
Penghargaan lainnya terkait empat inovasi Pemkot Sukabumi yang masuk dalam Top 32 kompetisi inovasi Jawa Barat tahun 2020. Bahkan dua inovasi Pemkot Sukabumi masuk dalam Top 10 Inovasi Jabar yakni aplikasi Sikalem (Sistem Kotak Layanan Elektronik Mandiri) di Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi dan Bunut FM Radio Kesehatan RSUD R Syamsudin SH.
Sementara dua inovasi lainnya masuk dalam Top 32 inovasi terbaik di Jabar yakni di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sukabumi dengan judul Aplikasi Layanan Kemboja Sari (Layanan Akta Kematian Jemput Bola) dan RSUD Syamsudin SH dengan judul Aplikasi PATAS (Pelayanan Tanpa Menunggu Kelengkapan Persyaratan Administrasi).
Dengan berbagai keadaan pandemi, muncul ide pelayanan terbaik kepada warga. Ke depan ia ingin mendorong semua SKPD dan BUMD/perumda untuk termotivasi membuat inovasi baru.
''Meskipun ada yang bukan langsung interaksi kepada warga, inovasi juga diperlukan dalam konteks mempercepat kerja di dinas,'' kata Fahmi. Targetnya dengan bimtek proposal bisa melahirkan pemahaman bahwa inovasi jangan dianggap mahal dan sulit atau jelimet melainkan mempermudah melaksanakan tugas dan mempermudah warga mengakses layanan.
Intinya lanjut Fahmi, hilangkan mindset inovasi itu harus mahal dan perangkat yang teranggarkan sejak awal. Idealnya tiap dinas bisa mendesain inovasi apa yang dikontribusikan untuk mempermudah pelayanan kepada warga.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.