SUKABUMIUPDATE.com - Polisi menyatakan belum mendapat perkembangan soal kasus ditemukannya bayi cantik di Masjid Al Amin, di perkebunan Bojongtugu Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penyebabnya karena minimnya saksi.
"Belum ada perkembangan terbaru, karena saksi - saksi memang tidak ada yang mengetahui. Saksi tidak mengetahui jelas siapa yang menyimpan bayi cantik tersebut," kata Kapolsek Simpenan, Iptu Dadi kepada sukabumiupdate.com, Jumat (13/2/2021).
Sebelumnya, bayi cantik itu ditemukan di dekat mimbar Masjid Al-Amin oleh seorang warga yang hendak shalat, pada Kamis (11/2/2021) sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu bayi ditemukan terbungkus kain. Kemungkinan bayi itu dibuang di masjid belum lama setelah dilahirkan sebab ada darah kering pada tubuh bayi dan tali pusar yang masih menempel.
Dadi menyatakan, pada saat itu hanya ada saksi yang melihat orang berboncengan di motor di sekitar lokasi penemuan bayi. "Hanya ada saksi yang melihat dari kejauhan ada motor yang berhenti berboncengan," jelas Dadi.
Dadi menyatakan bayi itu kini dirawat oleh Kepala Desa Kertajaya Asep Yusnandar. "Saat ini dirawat sama Kepala Desa Kertajaya. Alhamdulillah kondisi bayi sehat dengan berat 2,7 kilogram tinggi 47 centimeter," kata Dadi.
Sementara Kades Kertajaya, Asep Yusnandar mengatakan merawat bayi tersebut dengan persetujuan pihak kepolisian kemudian unsur lainnya dan tentunya keluarga. "Sambil pihak kepolisian melakukan proses penyelidikan bayi ini kami rawat. Adapun ke depannya merupakan harapan besar bayi ini akan menjadi bagian keluarga kami," tegasnya.
"Bahkan atas persetujuan istri sudah menyiapkan sebuah nama untuk bayi itu namanya Vania Wafa Omira, yang artinya sebuah kebahagiaan dan anugerah memiliki akhlak mulia, " tandasnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.